Thursday, December 12, 2013

Penanaman Kembali Kawasan Mangrove di Asia Tenggara

Hutan Mangrove

      Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Masyarakat lebih mengenal pohon bakau yang tumbuh di pinggir pantai yang berawa-rawa. Mereka mengenal berjenis-jenis dan ada yang daun serta buahnya dapat dimakan oleh manusia maupun hewan.
      Vegetasi hutan mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi. Mangrove dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu: mangrove sejati dan mangrove assosiasi. Mangrove sejati sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu mangrove mayor dan mangrove minor.
Mangrove mayor terdiri dari 34 jenis, sedangkan mangrove minor terdiri dari 20 jenis.
       Mangrove assosiasi adalah pohon dan mempunyai banyak kesamaan dengan pohon bakau, sehingga digabungkan juga sebagai kelompok bakau. Mangrove assosiasi terdiri dari 60 jenis (P.B. Tomlinson, 1986, The Botany of Mangrove).
Adapun beberapa contoh jenis mangrove sejati yang ada dan sering dijumpai di Indonesia adalah:


a. Family Rhizophoraceae



b. Family Sonneratiaceae


c. Family Avicenniaceae

  

Manfaat Hutan Bakau / Mangrove
Drs. Bambang Suwignyo  mengelompokkan fungsi mangrove menjadi 5 golongan, yaitu :
1. Fungsi Fisik
   a. Menjaga garis pantai agar tetap stabil dan kokoh dari abrasi air laut
   b. Melindungi pantai dan tebing sungai dari proses erosi atau abrasi serta menahan atau menyerap  
       tiupan angin kencang dari laut ke darat pada malam hari
   c. Menahan sedimen secara periodik sampai terbentuk lahan baru
   d. Sebagai kawasan penyangga proses intrusi atau rembesan air laut ke danau, atau sebagai filter
       air asin menjadi air tawar.
2. Fungsi Kimia
    a. Sebagai tempat terjadinya proses daur ulang yang menghasilkan oksigen
    b. Sebagai penyerap karbondioksida
    c. Sebagai pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran industri dan kapal di laut
3. Fungsi Biologi
    a. Sebagai kawasan untuk berlindung, bersarang serta berkembangbiak bagi burung dan satwa lain
    b. Sebagai sumber plasma nutfah dan sumber genetika
    c. Sebagai habitat alami bagi berbagai jenis biota darat dan laut
    d. Sebagai penghasil bahan pelapukan yang merupakan sumber makanan penting bagi
        invertebrata kecil pemakan bahan pelapukan (detritus) yang kemudian berperan sebagai sumber
        makanan bagi hewan yang lebih besar
    e. Sebagai kawasan pemijahan (spawning ground) dan daerah asuhan (nursery ground) bagi udang
    f. Sebagai daerah mencari makanan (feeding ground) bagi plankton
4. Fungsi Ekonomi
    a. Penghasil bahan baku industri, misalnya pulp, tekstil, makanan ringan
    b. Penghasil bibit ikan, udang, kerang dan kepiting, telur burung serta madu (nektar)
    c. Penghasil kayu bakar, arang serta kayu untuk bangunan dan perabot rumah tangga
5. Fungsi Wisata
    a. Sebagai kawasan wisata alam pantai untuk membuat trail mangrove
    b. Sebagai sumber belajar bagi pelajar
    c. Sebagai lahan konservasi dan lahan penelitian.

Persiapan Penanaman Mangrove

Sebelum melakukan penanaman, beberapa hal perlu dipersiapkan yaitu:
1. Benih: benih yang siap tanam, dipilih yang daunnya berwarna hijau segar dan mengkilat.
2. Air: adalah sepotong kayu atau belahan bambu yang disiapkan untuk menopang tanaman 
   mangrove. Bila dibuat dari bambu belah, dibuat dengan panjang 70 cm dan dibelah setebal 1 cm 
   yang nantinya akan dipakai sebagai penguat batang mangrove saat ditanam
3. Tali Rafia: tali rafia digunakan untuk menarik garis lurus sebagai jalur mangrove ditanam dan 
    mengikat batang mangrove pada ajir agar kuat dan tidak mudah terseret air pasang.
4. Sarana penunjang berupa alat kerja yang dipakai waktu menanam mangrove.

Teknik Penanaman Mangrove
  1. Tarik tali rafia sepanjang jumlah peserta bila jumlah orang yang akan menanam mangrove banyak, sehingga lurus dan teratur. Bila yang menanam mangrove hanya terdiri satu atau dua orang, tali raffia juga tetap dipasang secara bebas.
  2. Tanam menggunakan alat bantu seperti linggis, kayu atau bambu yang diruncingkan sehingga lebih mudah dan aman.
  3. Pada setiap tanaman mangrove baru, tanamkan ajir dan ikat tanaman mangrove dengan tali raffia agar tidak dihanyutkan air pasang.
  4. Adakan pengontrolan secara rutin untuk segera memperbaiki tanaman baru bila jatuh atau bila hanyut segera diganti dengan yang baru.
  5. Tanaman mangrove dianggap aman, bila sudah berakar kuat sehingga tidak gampang tercabut.
 
sumber:
http://hutan-bakau1.blogspot.com/ 

No comments:

Post a Comment