PEMASARAN
A. Pemasaran
Pemasaran
adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan
nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa.
Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan
konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi. Definisi
pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) seperti yang dikutip oleh
Rhenald Kasali adalah : “Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan
eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi, hingga
distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa, untuk melakukan pertukaran
yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya
Menurut
Kotler dan Keller pemasaran terbagi atas 10
jenis entitas, yaitu :
1. Barang,
yaitu barang-barang yang berbentuk fisik dan merupakan bagian terbesar dari
produksi dan usaha pemasaran kebanyakan negara.
2. Jasa,
yaitu ketika suatu negara perekonomiannya semakin maju, maka proporsi kegiatan
yang ada terfokus pada produksi jasa. Banyak produksi untuk pasar yang
mengalami bauran antara barang dan jasa.
3. Pengayaan
pengalaman, yaitu dengan memadukan antara beberapa produk barang dan jasa,
perusahaan dapat menciptakan, mempergelarkan dan memasarkan pengayaan
pengalaman.
4. Peristiwa,
yaitu ketika pemasar dapat tanggap akan kebutuhan konsumen untuk mempromosikan
suatu peristiwa yang berkaitan dengan berupa ulang tahun, pameran dagang atau
pementasan.
5. Orang,
yaitu perusahaan/individu yang bergerak di bidang konsultan manajemen dan
menjadi Humas dari konsumen itu.
6. Tempat,
yaitu ketika sebuah perusahaan/negara tanggap akan potensi yang ada, dan
berusaha mengembangkan sehingga potensi yang ada menjadi sumber pemasukan bagi perusahaan atau
negara tersebut. Para pemasar yang bergerak di bidang ini mencakup spesialis di
bidang pengembangan ekonomi, agen real estate dan pariwisata.
7. Properti,
yaitu hak kepemilikan tak berwujud baik itu berupa benda nyata atau finansial.
Properti diperjual belikan, dan menyebabkan timbulnya pemasaran.
8. Organisasi,
yaitu bagaimana organisasi dapat secara aktif berusaha untuk membangun citra
kuat pada masyarakat, guna lebih memenangkan persaingan yang ada.
9. Informasi,
yaitu sesuatu yang dapat di produksi dan dipasarkan sebagai suatu produk. Pada
hakikatnya, informasi merupakan sesuatu yang di produksi dan di distribusikan
serta dapat di nikmati.
10. Gagasan,
yaitu setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan dasar dari
pemasar, yang berusaha mencari apa yang menjadi kebutuhan yang bisa dipenuhi.
B. Tujuan
Pemasaran
Sebuah
perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan utama, yaitu mencapai tingkat
keuntungan tertentu, pertumbuhan perusahaan atau peningkatan pangsa pasar. Di
dalam pandangan konsep pemasaran, tujuan perusahaan ini dicapai melalui
keputusan konsumen. Keputusan konsumen diperoleh setelah kebutuhan dan
keinginan konsumen dipenuhi melalui kegiatan pemasaran yang terpadu. Tujuan pemasaran
adalah mengubah orientasi falsafah
manajemen pemasaran lain yang ternyata telah terbukti tidak berhasil
mengatasi berbagai persoalan, karena adanya perubahan dalam ciri-ciri pasar
dewasa ini yang cenderung berkembang.
Perubahan tersebut terjadi antara lain karena
pertambahan jumlah penduduk, pertambahan daya beli, peningkatan dan
meluasnya hubungan atau komunikasi, perkembangan teknologi, dan perubahan
faktor lingkungan pasar lainnya.
C. Konsep
Pemasaran
Suatu
perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efisien menjalankan konsep
pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini
menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan
dikelola dengan cara yang labih baik. Falsafah
konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan
kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasarkan pada konsep pemasaran
ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitif dapat
dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa
pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki
konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan
konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang.
Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi
pemasaran. Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan
organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan
kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran.
Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu: pasar sasaran,
kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas. M. Fuad membagi
konsep pemasaran tersebut dalam 5 hal, yaitu:
1. Konsep
Produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang terjangkau
oleh kemampuan mereka. Karena itu manajemen perlu berkonsentrasi pada
peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi distribusi. Konsep produksi ini
merupakan aternatif yang tepat bila menghadapi dua macam situasi. Pertama, bila
permintaan akan suatu produk melebihi pasokan, sehingga perlu diupayakan
peningkatan produksi. Kedua, bila biaya tinggi, sehingga produksi perlu
diturunkan sambil melakukan perbaikan produktivitas.
2. Konsep
Produk berpegang teguh pada anggapan bahwa konsumen akan menyenangi produk yang
menawarkan mutu, penampilan, maupun keistimewaan dibandingkan produk sejenis.
Karena itu organisasi perlu mengadakan perbaikan-perbaikan produk yang
berkesinambungan.
3. Konsep
Penjualan menekankan pada anggapan bahwa konsumen tidak akan membeli produk,
jika organisasi tidak melakukan usaha-usaha promosi dan penjualan. Konsep
penjualan biasanya dilakukan pada produk-produk yang kurang diminati atau tidak
terlalu dipikirkan oleh pembeli, seperti asuransi dan buku ensiklopedi. Karena
itu perlu diupayakan teknik penjualan untuk mendapatkan pembeli potensial, misalnya
dengan menerangkan manfaat produk bersangkutan.
4. Konsep
Pemasaran, kunci untuk mencapai keberhasilan sasaran organisasi adalah kejelian
dalam menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta mengupayakan
pemenuhan kepuasan yang lebih baik ketimbang apa yang dilakukan oleh pesaing.
5. Konsep
Pemasaran Kemasyarakatan. Menurut konsep ini tugas organisasi berhubungan
dengan penentuan kebutuhan, keinginan, serta minat pasar sasaran dan untuk
meberikan kepuasan yang lebih efisien dan efektif daripada pesaing dengan cara mempertahankan
atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.
Tiga faktor penting yang digunakan
sebagai dasar dalam konsep pemasaran:
1. Orientasi
konsumen
Pada
intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen
ini,
maka :
a. Menentukan
kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
b. Memilih
kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
c. Menentukan
produk dan program pemasarannya
d. Mengadakan
penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
e. Menentukan
dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu
yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
2. Koordinasi
dan integrasi dalam perusahaan Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada
konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan
antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi
masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang
mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer
pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam
perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan
kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
3. Mendapatkan
laba melalui pemuasan konsumen Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk
mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan
berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum
dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping
laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan
konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi
perusahaan.
Konsep
pemasaran merupakan hal yang sederhana dan secara intuisi merupakan filosofi
yang menarik. Konsep ini menyatakan bahwa alasan keberadaan sosial ekonomi bagi
suatu organisasi adalah memenuhi kebutuhan konsumen dan keinginan tersebut
sesuai dengan sasaran perusahaan. Hal tersebut didasarkan pada pengertian bahwa
suatu penjualan tergantung pada agresifnya tenaga penjual dan keputusan
konsumen untuk membeli suatu produk
D. Segmentasi
Pasar
Pasar
terdiri atas pembeli dan pembeli berbeda dalam banyak hal. Pasar dapat
dibedakan atau disegmentasikan dalam berbagai cara. Pasar bisa diartikan
sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan
kemauan untuk membelanjakannya. Adapun istilah segmentasi pasar dapat
didefinisikan sebagai berikut: Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi
pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen
pasar) yang bersifat homogen. Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah
yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukan usaha untuk
meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Segmen pasar
ini dapat dibentuk dengan banyak cara. Dengan mengacu pada demografi atau gaya hidup,
segmentasi pasar dapat dilakukan. Ada beberapa pola berbeda yang akan muncul
dalam melakukan segmenatasi pasar ini, yaitu: preferesi homogen, preferensi
yang tersebar dan preferensi terkelompok. Dengan menyatukan program pemasaran
yang ditujukan kepada
segmen-segmen
pasar yang dituju, manajemen dapat melaksanakan pemasaran dengan lebih baik dan
dapat menggunakan sumberdaya pemasaran secara efisien. Segmentasi pasar dapat
membantu manajemen dalam hal menyalurkan uang dan usaha ke pasar potensial yang
paling menguntungkan merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar,
menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, memilih media advertensi, dan
mengatur waktu yang sebaik-baiknya. Dalam melakukan segmentasi pasar ini juga
perlu suatu alasan yang cukup baik, misalnya, adanya pasar yang bersifat
dinamis dan adanya pasar untuk suatu produk tertentu. Akan tetapi tidak semua
segmentasi pasar yang dilakukan efektif. Dengan demikian perlu suatu upaya agar
segmentasi pasar yang dilakukan itu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ada
beberapa hal yang mungkin perlu untuk diperhatikan dalam melakukan segmentasi, diantaranya:
dapat diukur, dalam jumlah besar, dapat diakses dengan mudah, bisa dibedakan
serta dapat diambil tindakan.
Perusahaan
yang mengidentifikasi segmen pasarnya harus bisa mengevaluasi berbagai segmen
dan memutuskan berapa banyak segmen yang akan dimasuki. Ada dua factor penting yang mesti
diperhatikan dalam melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu daya tarik segmen secara keseluruhan dan
sumberdaya perusahaan. Setelah evaluasi dilakukan, perusahaan kemudian
mengambil keputusan seberapa banyak segmen yang akan dilayani. Pada tahap
evaluasi, ada berapa hal tambahan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk
memilih segmen yaitu pilihan etika atas pasar sasaran, interelasi dan
segmen-super, rencana serangan segmen per segmen dan kerjasama antarsegmen.
E. Strategi
Pemasaran
Dinamisasi
dunia pemasaran terhadap perkembangan zaman dan pola hidup manusia memang terus
bersinergi. Banyak teori-teori dan strategi yang diusung dalam konsep pemasaran
terus menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Hal inilah yang menjadikan ilmu
pemasaran (marketing) begitu menarik untuk selalu diikuti dan dipelajari. Bentuk-bentuk
dinamisasi pemasaran itu dapat terlihat misalnya pada konsep bauran pemasaran
yang terdiri dari:
1. Produk
Mengapa
produk dimasukan dalam sebuah strategi dalam pemasaran? Karena pada intinya
produk merupakan suatu hal yang akan dipasarkan, sehingga pemasar akan
menggunakan produk tersebut untuk melakukan strategi pemasaran. Dalam bidang
produk, kita harus memberikan nilai lebih yang dibutuhkan oleh konsumen, atau
membuat produk yang sesuai dengan segmen pasar yang ingin kita tuju. Misal kita
ingin jual suasana cafe dengan segmentasi ke pebisnis, maka suasana yang nyaman
dan mendukung kegiatan bisnis merupakan nilai lebih. Dalam produk kita harus
tahu: kelemahan dan keunggulan produk tersebut. Setelah itu kita bisa
mengetahui apakah produk tersebut merupakan kebutuhan konsumen atau tidak.
Jangan sampai keunggulan produk yang kita miliki, tidak sesuai dengan keinginan
pelanggan. Mis: Kita punya usaha rumah makan yang segmentasinya keluarga dengan
tingkat pendapatan kebawah, untuk memberikan nilai lebih maka rumah makan
tersebut menyajikan pertunjukan life musik dengan harapan pengunjung dapat
menikmati suasana rumah makan. Hal tersebut sangatlah tidak efektif, karena
pertunjukan musik tidak begitu dibutuhkan oleh konsumen keluarga kecil. Mereka
lebih membutuhkan tempat bermain untuk anak - anaknya. Jika usaha rumah makan
anda memiliki segmen ke anak muda, mungkin hal tersebut bisa menjadi nilai
tambah bagi produk anda.
2. Promosi
Penerapan strategi
promosi dalam pemasaran berguna untuk :
a. Memberikan
informasi perusahaan
b. Menarik
minat konsumen
c. Memberikan
nilai lebih bagi perusahaan
d. Meningkatkan
penjualan
Dalam
siklus bisnis, kita biasa mengenal : permulaan, pertumbuhan, pengembangan,
kejayaan, stagnan dan penurunan. Demikian juga dengan konsumen, terdapat siklus
dalam membeli.
a. Perkenalan:
masa perkenalan ini masa dimana konsumen belum mengetahui tentang produk kita.
Dalam siklus ini, kita harus menjelaskan keunggulan produk, harga, company
profile, dll. Dalam masa ini biasanya strategi promosi ini berguna agar
konsumen mau untuk mencoba / tertarik dengan produk kita. Tertarik tidaknya
konsumen, biasanya berngkat dari : nilai produk, fungsi produk, strategi
penawaran, strategi promosi (benefit lebih yang dibutuhkan). Sehingga
keunggulan produk harus sesuai dengan keinginan konsumen, dan dijelaskan dalam
strategi promosi awal.
b. Mencoba
membeli: Setelah tertarik, biasanya seorang konsumen akan membeli dengan
kapasitas sedikit atau mencoba untuk produk ini. Jika harga produknya sangat
terjangkau, maka biasanya semakin besar konsumen dalam mencoba untuk membeli
produk tersebut. Di masa ini juga, tingkat keberhasilan dilihat pada cara
penawaran dari tenaga penjual kita dan strategi penjualan perusahaan. Semakin
baik cara menjualnya, maka semakin banyak konsumen yang melakukan pembelian,
sehingga diharapkan semakin banyak konsumen yang menajdai pelanggan. Awal
pembelian, bukan merupakan patokan ukuran dalam menilai penjualan kita. Karena
pada umumnya konsumen akan melakukan pembelian jika belum mengetahui tentang
produk kita, namun setelah pernah mencoba maka konsumen akan menseleksi produk.
c. Experience
(Pengalaman). Setelah membeli, produk tersebut akan dicoba dan
dibanding-bandingkan dengan produk yang telah konsumen gunakan, atau dengan
produk pesaing. Dalam tahap ini, biasanya konsumen menilai keunggulan,
kelemahan, nilai lebih yang sesuai dengan prilaku mereka. Untuk itu, dalam
pengalaman pertama ini, sangat mempengaruhi konsumen untuk menjadi pelanggan.
d. Meningkatkan
pembelian. Setelah kita melaksanakan strategi promosi untuk perkenalan produk, maka selanjutkan membuat strategi promosi untuk meningkatkan penjualan.
e. Saran:
bagi anda pemilik usaha, sebisa mungkin dapat menerapkan satrategi promosi atau
publikasi untuk perkenalan usaha anda. Jangan samapai hal ini diabaikan,
kecuali jika anda bisa menggunakan kekuatan jaringan (relasi atau link) anda.
3. Place
(Tempat)/Distribusi
Pendistribusian produk
berguna untuk mendekatkan produk kita dengan konsumen. Jika produk merupakan
kebutuhan sehari - hari, maka sebisa mungkin dekat dengan lokasi tempat tinggal
mereka. Jika produknya toko, warung, atau tempat, maka pendistribusiannya
adalah pemilihan letak lokasi yang mendekati dengan segmentasi pasar yang kita tuju.
Pendistribusian produk-produk kebutuhan sehari-hari, biasanya menggunakan
tenaga salesman dengan jadwal kunjungan ke outlet-outlet setiap harinya.
4. Price
(Harga)
Dalam penentuan harga
ada dua hal yang bisa menjadi pertimbangan kita, yaitu :
a. Dilihat
dari segi produksi. Biaya melalui biaya HPP + prakiraan biaya operasional + keuntungan
yang ingin kita capai.
b. Harga
yang sudah ada dipasaran atau harga pesaing.
F. Bauran
Pemasaran
Bauran
komunikasi pemasaran, menurut Kotller merupakan penggabungan dari lima model
komunikasi dalam pemasaran, yaitu:
1. Iklan
: Setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan promosi gagasan,
barang, atau jasa oleh sponsor yang telah ditentukan
2. Promosi
Penjualan : Berbagai jenis insentif jangka pendek untuk mendorong orang mencoba
atau membeli produk atau jasa.
3. Hubungan
masyarakat dan pemberitaan : Berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya
4. Penjualan
pribadi : Interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan
maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh
pemesanan.
5. Pemasaran
langsung dan interaktif : Penggunaan surat, telepon, faksimili,e-mail, atau
internet untuk berkomunikasi langsung atau meminta tanggapan atau berdialog
dengan pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Bauran
komunikasi pemasaran ini selalu dikaitkan dengan penyampaian sejumlah pesan dan
penggunaan visual yang tepat sebagai syarat utama keberhasilan dari sebuah
program promosi. Tahapan-tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun
berdasarkan pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah produk atau jasa
(awareness), menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki atau mendapatkan
produk (interest), sampai dengan mempertahankan loyalitas pelanggan. Dalam
kajian komunikasi tahapan tersebut dikenal dengan rumusan AIDDA (Attention,
Interest, Desire, Decision, and Action ). Tujuan komunikasi secara umum adalah
untuk mencapai sejumlah perubahan seperti, perubahan pengetahuan (knowledge change
), perubahan sikap (attitude change), perubahan perilaku (behaviour change) dan
perubahan masyarakat (social change).
Menurut
Nickles dalam buku M. Fuad menyatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan
kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual yang sangat
membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran, serta mengarahkan
pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk
berbuat lebih baik. Definisi ini menyatakan bahwa komunikasi pemasaran
merupakan pertukaran informasi.
G. Waralaba
(Franchise)
Bisnis waralaba atau franchise adalah
kerjasama bisnis antara pemilik usaha dengan pelaku usaha dengan membagi hasil
usaha berdasar perjanjian yang mereka sepakati. Istilah lain dari waralaba
adalah franchise. Franchise adalah nama
internasional untuk bisnis waralaba. Secara istilah wara artinya lebih,
sedangkan laba artinya untung. Jadi pengertiannya mengacu pada keuntungan yang
lebih. Dalam dunia bisnis di Indonesia kata waralaba biasanya sering digunakan
untuk bisnis lokal. Sedangkan franchise biasa digunakan untuk
skala yang lebih besar atau bisa dibilang waralaba internasional.Menurut David
Hess, Franchise (waralaba) dapat dibedakan dalam dua bentuk
yaitu produk dan perdagangan Franchise (waralaba), dan format bisnis franchise (waralaba).
1.
Produk dan
Perdagangan Franchise (Waralaba). Dalam bentuk yang pertama
ini franchisor memberikan lisensi kepada franchisee untuk menjual produk-produk
franchisor. Contoh dari bentuk yang pertama ini adalah dealer mobil dan stasiun
pompa bensin.
2.
Format Bisnis Franchise (waralaba).Dalam
bentuk yang kedua ini franchisor memberikan seluruh konsep bisnis yang meliputi
strategi pemasaran, pedoman dan standar pengoperasian usaha dan bantuan dalam
mengoperasikan franchise. Franchise dalam hal ini mempunyai
identitas yang tidak terpisahkan dari franchisor.
Bentuk franchise (waralaba)
ini digunakan dalam usaha restourant cepat saji, seperti KFC, Pizza HUt, Mc
Donald, Hotel dan jasa penyewaan mobil. Bentuk franchise (waralaba)
inilah yang digunakan oleh franchisor asing untuk menyerbu pasar Indonesia dan
digunakan juga oleh bisnis lokal contohnya seperti Es Teller 77.
H. PEMASARAN
LANGSUNG (Direct marketing )
Menurut suyanto (2007: 219) Direct
marketing merupakan sistem pemasaran yangmenggunakan saluran langsung
untuk mencapai konsumen danmenyerahkan barang dan jasa kepada konsumen tanpa
melalui perantarapemasaran. Untuk menghasilkan tanggapan dan / atau transaksi
yangdapat diukur pada suatu lokasi. Saluran untuk menjangkau calon pelanggan
dan pelanggan perorangan dapat berupa surat langsung, pemasaran katalog,
telemarketing, TV interaktif, kios, situs Web, dan peralatan bergerak (mobile).
Direct marketing dalam kegiatan pemasaran memiliki tujuan untuk
memeprolah respon secara langsung , selain untuk memeproleh respon lain direct
marketing juga dapat digunakan untuk pembangunan brand image, menjaga kepuasan
konsumen dan memberikan informasi dan edukasi konsumen untuk melakukan tindakan
kedepan yang dikehendaki oleh pemasar.
I. MULTI LEVEL MARKETING ( MLM )
Strategi MLM adalah suatu cara atau metode yang
dirancang oleh perusahaan untuk menawarkan suatu produk dan menciptakan
hubungan yang saling menguntungkan, dengan jalan melaksanakan penjualan secara
langsung kepada konsumen melalui suatu jaringan yang dikembangkan oleh para
distributor lepas. MLM disebut juga dengan network marketing, yang intinya
adalah membentuk jaringan bisnis atau pemasaran dan membagi-bagi keuntungan bersama.
Perusahaan yang menggunakan strategi MLM akan mendistribusikan produk-produknya
melalui sebuah jaringan yang terdiri dari para pelaku bisnis independent di
seluruh dunia secara bebas.
Sumber
Kasali Rhenald , Membidik Pasar Indonesia
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004)
Joseph P. Cannon, Pemasaran
Dasar. Edisi 16, Buku I terj. Afria R. Fitriati dari buku A Global Managerial
Approach (Jakarta: Salemba Empat. 2008), 13
Philip Kotler, Lateral Marketing:
Berbagai Teknik Baru untuk Mendapatkan Ide-Ide Terobosan. Terj. Oleh Emil Salim
dari buku Lateral Marketing New Techniques for Finding Breakthrough Ideas
(Surabaya: Erlangga. 2004
http://digilib.uinsby.ac.id/1551/6/Bab%202.pdf
No comments:
Post a Comment