PT ELASTIS REKA AKTIF
BERGERAK DIBIDANG PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK
A.
Daur Ulang Sampah
Dewasa ini, volume sampah semakin banyak pertambahan
jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat, pertumbuhan ekonomi,
perubahan pendapatan, urbanisasi, dan industrialisasi menyebabkan tingginya
jumlah timbulan sampah dan menghasilkan sampah dengan jenis yang beragam
(Narayana, 2009). Salah satu jenis sampah tersebut adalah sampah kemasan yang
berbahaya dan/atau sulit diurai oleh proses alam seperti kaleng besi, kaleng
aluminium, botol kaca, kemasan plastik, kemasan kertas, dan kemasan kertas
aluminium (Hsu et al., 2002).
Tidak adanya usaha pemisahan sampah mulai
dari sumber merupakan salah satu hal yang menyebabkan menurunnya ataupun
menghilangnya potensi daur ulang sampah. Dengan demikian, volume sampah yang
masuk ke TPA tiap harinya menjadi besar. Pemisahan sampah biasanya dilakukan
hanya oleh sektor informal seperti pemulung, tukang loak, lapak serta bandar.
Mereka mengumpulkan sampah yang dianggap masih memiliki potensi daur ulang.
Kegiatan ini hanya dapat mereduksi sampah dalam jumlah yang kurang signifikan
karena kurangnya perhatian pihak pengelola kota.
Daur ulang sampah merupakan salah satu
strategi dalam upaya pengelolaan sampah kota berkelanjutan. Terdapat banyak
alasan yang melatarbelakangi penerapan kegiatan daur ulang sampah baik di
negara maju maupun negara berkembang (Bolaane, 2006). Daur ulang merupakan
upaya kesadaran lingkungan dan merupakan salah satu metode yang paling efektif
dalam kegiatan pengelolaan sampah (Nas et al., 2004). Berdasarkan hasil
penelitian para ahli, kegiatan daur ulang dapat mereduksi jumlah total timbulan
sampah yang ditimbun dalam tanah dan merupakan salah satu upaya konservasi
sumber daya alam (Bolaane, 2006). Kegiatan daur ulang tidak terlepas dari
peranan para pelaku daur ulang sektor informal.
Pengelola sampah sektor informal umumnya berskala kecil, termasuk usaha
padat karya, tidak memiliki hak ijin usaha, dan teknologi yang diaplikasikan
pun masih sederhana (Wilson et al., 2006). Daur ulang
adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan
pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern
dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, and
Replace).
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi volume sampah,
empat (4R) prinsip yang dapat digunakan dalam menangani masalah sampah antara lain
sebagai berikut:
a. Reduce (mengurangi), yakni upayakan
meminimalisi barang atau material yang kita pergunakan.
b. Reuse (menggunakan kembali), yakni pilihlah
barang yang bisa dipakai kembali, hindari pemakaian barang yang sekali pakai
(disposable).
c. Recycle (mendaur ulang), yaitu barang yang
sudah tidak berguna lagi bisa didaur ulang sehingga bermanfaat serta memiliki
nilai tambah. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak
industri formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi
barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis.
d. Replace (mengganti), yakni mengganti
barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan
lama. Selain itu menggunakan barang-barang yang lebih ramah lingkungan,
misalnya mengganti kantong keresek dengan keranjang bila berbelanja, dan
menghindari penggunaan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa terdegradasi
secara alami.
Pengelolaan sampah yang baik memberikan dua
manfaat penting yaitu:
a.
Mengurangi pencemaran
lingkungan
b.
Pemanfaatan
sampah dapat meningkatkan nilai ekonomi atas benda yang bersangkutan, sehingga
menguntungkan masyarakat tertentu yang mengelolanya.
Tahapan daur ulang:
a. Mengumpulkan; yakni mencari barang-barang yang telah di buang
seperti kertas, botol air mineral, dus susu, kaleng dan lain-lainya.
b. Memilah; yakni mengelompokkan sampah yang telah
dikumpulkan berdasarkan jenisnya, seperti kaca, kertas, dan plastik.
c.
Menggunakan Kembali; Setelah dipilah, carilah barang yang masih bisa
digunakan kembali secara langsung. Bersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
d. Mengirim; Kirim
sampah yang telah dipilah ke tempat daur ulang sampah, atau menunggu pengumpul
barang bekas keliling yang akan dengan senang hati membeli barang tersebut.
e. Lakukan Daur Ulang
Sendiri; Jika mempunyai waktu dan
ketrampilan kenapa tidak melakukan proses daur ulang sendiri. Dengan
kreatifitas berbagai sampah yang telah terkumpul dan dipilah dapat disulap
menjadi barang-barang baru yang bermanfaat.
B. Pengertian
Sampah Plastik
Sampah adalah suatu bahan atau benda yang bersifat
padat, yang sudah tidak dipakai lagi, atau harus dibuang, sebagai hasil dari
aktivitas manusia, yang bukan biologis, belum memiliki nilai ekonomis dan
bersifat padat (solid waste). Plastik merupakan bahan anorganik buatan yang
tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah
dari plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk
menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurrang lebih 80 tahun agar
dapat terdegradasi secara sempurna. Sampah plastik merupakan salah satu jenis
sampah rumah tangga yang punya peran besar dalam perusakan lingkungan. Sampah
plastik yang kita buang akhirnya akan menumpuk di tempat pembuangan sampah atau
terkubur di dalam tanah. Akibatnya struktur dan kesuburan tanah akan terganggu,
apalagi kalau sampai mencemari aliran sungai.
Perusahaan
Yang Bergerak Dalam Bidang Daur Ulang Pada PT Elastis Reka Aktif
Pan Era Group dibentuk
pada tahun 2011, dan pada awalnya merupakan gabungan dari dua buah perusahaan, PT Elastis Reka Aktif dan PT Elite
Recycling Indonesia. Salah satu grup perusahaan terkemuka di
Indonesia yang bergerak di dua lini bisnis, yakni pendauran ulang limbah
plastik, terutama yang berbahan Polyethylene, dan manufaktur kantong plastik.
PT Elastis Reka Aktif memulai
hidupnya sebagai PD Era Plastik, yang didirikan pada tahun 1988. Pada awalnya,
PD Era Plastik hanya bergerak di bidang jual beli dan pengolahan limbah plastik. Seiring dengan kemajuannya, dan
untuk menunjang pengembangan lebih lanjut, maka pada tahun 2004 PD Era Plastik
dibentuk menjadi PT Elastis Reka Aktif. Bergerak dari bidang perdagangan limbah plastik, PT
Elastis Reka Aktif kemudian mengembangkan lini bisnisnya menjadi pendauran ulang limbah plastik. Aktivitas pendauran ulang limbah plastik yang kemudian
memberikan identitas kepada organisasi kami, dan juga sebagai sumber inspirasi
kami. Berselang tidak lama, PT Elastis Reka Aktif kemudian memulai produksi
kantong plastik dengan merek LOCO. Kantong
plastik LOCO diproduksi dengan berbahan utama bahan hasil
daur ulang limbah plastik yang diolah perusahaan. Peningkatan nilai tambah pada
barang jadi tersebut PT Elastis Reka Aktif didasari atas pengertian akan
filosofi daur ulang, yakni pengembalian limbah ke tingkat yang tertinggi
mungkin pada tangga hirarki siklus hidup produk.
Secara umum terdapat empat persyaratan agar
suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah
harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, peellet, serbuk, pecahan)
limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses
melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan
penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya.
Daur ulang sampah yang dilakukan oleh
industri/pabrik yaitu melalui pemisahan limbah plastik, pemotongan limbah
plastik, pencucian limbah plastik yang telah dipotong sebelumnya, dan
menghilangkan zat-zat berbahaya pada plastik setelah limbah plastik dipotong.
Selain daur ulang yang dilakukan oleh industri atau pabrik, daur ulang sampah
plastik juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan kembali barang-barang dari
limbah plastik. Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-
barang platik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%)
dapat diproses kembali menjadi menjadi barang semula walaupun harus dilakukan
pencampuran dengan bahan baku baru untuk meningkatkan kualitas.
Selain itu, pengolahan limbah plastik juga dapat membuka peluang usaha untuk UKM. Seperti contoh video berikut ini.
Sumber:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25432/1/Nurul%20Purbasari%20@watermark.pdf Diakses pada tanggal 29 April 2016
http://www.ftsl.itb.ac.id/kk/air_waste/wp-content/uploads/2010/10/PI-SW4-CUT-RAIHAN-15304035.pdf Diakses pada tanggal 29 April 2016
http://www.paneragroup.com/pt-elastis-reka-aktif.php Diakses pada tanggal 29 April 2016
No comments:
Post a Comment