Friday, April 29, 2016

Perusahaan Bergerak dalam Pengolahan Limbah Plastik

PT ELASTIS REKA AKTIF
BERGERAK DIBIDANG PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK


             A.                  Daur Ulang Sampah
Dewasa ini, volume sampah semakin banyak pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat, pertumbuhan ekonomi, perubahan pendapatan, urbanisasi, dan industrialisasi menyebabkan tingginya jumlah timbulan sampah dan menghasilkan sampah dengan jenis yang beragam (Narayana, 2009). Salah satu jenis sampah tersebut adalah sampah kemasan yang berbahaya dan/atau sulit diurai oleh proses alam seperti kaleng besi, kaleng aluminium, botol kaca, kemasan plastik, kemasan kertas, dan kemasan kertas aluminium (Hsu et al., 2002).
Tidak adanya usaha pemisahan sampah mulai dari sumber merupakan salah satu hal yang menyebabkan menurunnya ataupun menghilangnya potensi daur ulang sampah. Dengan demikian, volume sampah yang masuk ke TPA tiap harinya menjadi besar. Pemisahan sampah biasanya dilakukan hanya oleh sektor informal seperti pemulung, tukang loak, lapak serta bandar. Mereka mengumpulkan sampah yang dianggap masih memiliki potensi daur ulang. Kegiatan ini hanya dapat mereduksi sampah dalam jumlah yang kurang signifikan karena kurangnya perhatian pihak pengelola kota.




Daur ulang sampah merupakan salah satu strategi dalam upaya pengelolaan sampah kota berkelanjutan. Terdapat banyak alasan yang melatarbelakangi penerapan kegiatan daur ulang sampah baik di negara maju maupun negara berkembang (Bolaane, 2006). Daur ulang merupakan upaya kesadaran lingkungan dan merupakan salah satu metode yang paling efektif dalam kegiatan pengelolaan sampah (Nas et al., 2004). Berdasarkan hasil penelitian para ahli, kegiatan daur ulang dapat mereduksi jumlah total timbulan sampah yang ditimbun dalam tanah dan merupakan salah satu upaya konservasi sumber daya alam (Bolaane, 2006). Kegiatan daur ulang tidak terlepas dari peranan para pelaku daur ulang sektor informal.  Pengelola sampah sektor informal umumnya berskala kecil, termasuk usaha padat karya, tidak memiliki hak ijin usaha, dan teknologi yang diaplikasikan pun masih sederhana (Wilson et al., 2006). Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, and Replace).
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi volume sampah, empat (4R) prinsip yang dapat digunakan dalam menangani masalah sampah antara lain sebagai berikut:
a.      Reduce (mengurangi), yakni upayakan meminimalisi barang atau material yang kita pergunakan.
b.     Reuse (menggunakan kembali), yakni pilihlah barang yang bisa dipakai kembali, hindari pemakaian barang yang sekali pakai (disposable).
c.     Recycle (mendaur ulang), yaitu barang yang sudah tidak berguna lagi bisa didaur ulang sehingga bermanfaat serta memiliki nilai tambah. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis.
d.   Replace (mengganti), yakni mengganti barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Selain itu menggunakan barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya mengganti kantong keresek dengan keranjang bila berbelanja, dan menghindari penggunaan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa terdegradasi secara alami.

Pengelolaan sampah yang baik memberikan dua manfaat penting yaitu:
a.       Mengurangi pencemaran lingkungan
b.      Pemanfaatan sampah dapat meningkatkan nilai ekonomi atas benda yang bersangkutan, sehingga menguntungkan masyarakat tertentu yang mengelolanya.

Tahapan daur ulang:
a.    Mengumpulkan; yakni mencari barang-barang yang telah di buang seperti kertas, botol air mineral, dus susu, kaleng dan lain-lainya.
b.     Memilah; yakni mengelompokkan sampah yang telah dikumpulkan berdasarkan jenisnya, seperti kaca, kertas, dan plastik.
c.        Menggunakan Kembali; Setelah dipilah, carilah barang yang masih bisa digunakan kembali secara langsung. Bersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
d.   Mengirim; Kirim sampah yang telah dipilah ke tempat daur ulang sampah, atau menunggu pengumpul barang bekas keliling yang akan dengan senang hati membeli barang tersebut.
e.     Lakukan Daur Ulang Sendiri; Jika mempunyai waktu dan ketrampilan kenapa tidak melakukan proses daur ulang sendiri. Dengan kreatifitas berbagai sampah yang telah terkumpul dan dipilah dapat disulap menjadi barang-barang baru yang bermanfaat.


B.         Pengertian Sampah Plastik       
Sampah adalah suatu bahan atau benda yang bersifat padat, yang sudah tidak dipakai lagi, atau harus dibuang, sebagai hasil dari aktivitas manusia, yang bukan biologis, belum memiliki nilai ekonomis dan bersifat padat (solid waste). Plastik merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah dari plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurrang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah rumah tangga yang punya peran besar dalam perusakan lingkungan. Sampah plastik yang kita buang akhirnya akan menumpuk di tempat pembuangan sampah atau terkubur di dalam tanah. Akibatnya struktur dan kesuburan tanah akan terganggu, apalagi kalau sampai mencemari aliran sungai.

Perusahaan Yang Bergerak Dalam Bidang Daur Ulang Pada PT Elastis Reka Aktif 
Pan Era Group dibentuk pada tahun 2011, dan pada awalnya merupakan gabungan dari dua buah perusahaan, PT Elastis Reka Aktif dan PT Elite Recycling Indonesia. Salah satu grup perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di dua lini bisnis, yakni pendauran ulang limbah plastik, terutama yang berbahan Polyethylene, dan manufaktur kantong plastik.
PT Elastis Reka Aktif memulai hidupnya sebagai PD Era Plastik, yang didirikan pada tahun 1988. Pada awalnya, PD Era Plastik hanya bergerak di bidang jual beli dan pengolahan limbah plastik. Seiring dengan kemajuannya, dan untuk menunjang pengembangan lebih lanjut, maka pada tahun 2004 PD Era Plastik dibentuk menjadi PT Elastis Reka Aktif. Bergerak dari bidang perdagangan limbah plastik, PT Elastis Reka Aktif kemudian mengembangkan lini bisnisnya menjadi pendauran ulang limbah plastik. Aktivitas pendauran ulang limbah plastik yang kemudian memberikan identitas kepada organisasi kami, dan juga sebagai sumber inspirasi kami. Berselang tidak lama, PT Elastis Reka Aktif kemudian memulai produksi kantong plastik dengan merek LOCO. Kantong plastik LOCO diproduksi dengan berbahan utama bahan hasil daur ulang limbah plastik yang diolah perusahaan. Peningkatan nilai tambah pada barang jadi tersebut PT Elastis Reka Aktif didasari atas pengertian akan filosofi daur ulang, yakni pengembalian limbah ke tingkat yang tertinggi mungkin pada tangga hirarki siklus hidup produk.
Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, peellet, serbuk, pecahan) limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya.
Daur ulang sampah yang dilakukan oleh industri/pabrik yaitu melalui pemisahan limbah plastik, pemotongan limbah plastik, pencucian limbah plastik yang telah dipotong sebelumnya, dan menghilangkan zat-zat berbahaya pada plastik setelah limbah plastik dipotong. Selain daur ulang yang dilakukan oleh industri atau pabrik, daur ulang sampah plastik juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan kembali barang-barang dari limbah plastik. Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang- barang platik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan bahan baku baru untuk meningkatkan kualitas.

Selain itu, pengolahan limbah plastik juga dapat membuka peluang usaha untuk UKM. Seperti contoh video berikut ini.





Sumber:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25432/1/Nurul%20Purbasari%20@watermark.pdf  Diakses pada tanggal 29 April 2016
http://www.ftsl.itb.ac.id/kk/air_waste/wp-content/uploads/2010/10/PI-SW4-CUT-RAIHAN-15304035.pdf  Diakses pada tanggal 29 April 2016

http://www.paneragroup.com/pt-elastis-reka-aktif.php  Diakses pada tanggal 29 April 2016

No comments:

Post a Comment