PERENCANAAN ORGANISASI
1. Perencanaan
Perencanaan secara garis besar diartikan seagai
proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan
itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang
dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what),
siapa (who), kapan (when), dimana (where),
mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan
yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan
kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan
serta programprogram yang dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan berjalan. Rencana dapat
berupa rencana informal atau secara formal. Rencana informal adalah rencana
yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
adalah merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan. Dalam sebuah
perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan yang baik harus dapat
menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsurunsur perencanaan. Unsur
pertama adalah tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya rindakan
tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan, keempat
kapa tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan melakukan tindakan
tersebut, dan yang terakhir bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
Menurut
Asnawir Ada tujuh jenis-jenis perencanaan, yang kesemua itu dilihat dari sudut
pandang berbeda, di antara jenis-jenis perencanaan tersebut adalah:
a. Dilihat dari segi waktu yaitu perencanaan jangka
panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah rentang waktu
sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat umum,
dan belum terperinci. Perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya
mempunyai jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun. Perencanaan jangka
pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu tahun sampai
lima tahun.
b. Dilihat dari segi sifatnya yaitu perencanaan kuantitatif, yang termasuk
perencaan kuantitatif adalah semua target dan sasaran dinyatakan dengan
angka-angka. Perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai
dinyatakan secara kualitas.
c. Perencanaan dari segi luas wilayah yaitu perencanaan
local, yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang
ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas. Perencanaan regional adalah
perencanaan yang ditetapkan di tingkat propinsi. Perencanaan nasional, adalah
perencanaan di suatau Negara dan dijadikan dasar untuk perencanaan local dan
regional. Perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh bebebrapa Negara
yang melewati batas-batas suatu negara yang dilaksanakan melalui dari
Negara-negara tersebut.
d. Perencanaan dari segi luas jangkauan yaitu perencanaan
makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas. Perencanaan
mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan
situasi tertentu.
e. Dari segi prioritas pembuatnya yaitu perencanaan
sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada
suatu Negara. Perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan yang di susun oleh
masing-masing wilayah. Perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan
antara sentralisasi dengan desentralisasi.
2. Tingkatan
Perencanaan
Pada umumnya, manajermen miliki tanggung jawab yang
sama, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
serta penyusunan staf. Kebutuhan akan adanya perencanaan tidak hanya ada pada
satu tingkat (puncak) saja dari suatu organisasi melainkan setiap tingkat dan
setiap bidang usaha memerlukan adanya perencanaan bila menghendaki suatu usaha
yang efisien dan efektif. Berikut ini adalah tingkat atau level manajemen dapat
dibagi menjadi tiga macam:
a. Tingkat atas (top level)
Pada tingkat ini perencanaan lebih bersifat memimpin directive, yaitu
memberi petunjuk serta menggariskan dalam segala hal, baik mengenai tujuan
maupun caranya, jadi belum begitu positif untuk segera dapat dilaksanakan. Top
Level Management terdiri dari Direksi (BOD) dan Chief Executive Officer
(CEO), Chief Executive Officer juga disebut General Manager (GM) atau Managing
Director (MD) atau Presiden. Direksi adalah wakil dari Pemegang Saham, yaitu
mereka dipilih oleh Pemegang Saham perusahaan. Demikian pula Chief Executive
Officer dipilih oleh Dewan Direksi dari suatu organisasi. Peran utama dari
manajemen tingkat atas adalah manajemen tingkat atas menentukan
tujuan,kebijakan dan rencana organisasi, manajer memobilisasi (merakit dan membawa
bersama-sama) sumber daya yang tersedia, manajemen tingkat atas kebanyakan bekerja
dari pemikiran, perencanaan dan memutuskan. Oleh karena itu, mereka juga disebut
sebagai Administrator dan Otak organisasi serta manajer menghabiskan lebih banyak
waktu dalam perencanaan dan pengorganisasian.
b. Tingkat menengah (midle level)
Pada tingkat ini merupakan penja-baran dan pelengkap dari perencanaan
tingkat atas. Perencanaan lebih bersifat administratif (manajerial) yaitu sudah
lebih jelas menunjukkan kepada cara pencapaian tujuan dan bersifat memberi
petunjuk pelak-sanaan dengan sebaik-baiknya.Middle Level Management terdiri dari
Kepala Departemen (HOD), Manajer Cabang dan Eksekutif Junior. Kepala Departemen
adalah Manajer Keuangan, Manajer Pembelian dan lain-lain. Manajer Cabang adalah
kepala cabang atau unit lokal.Junior Eksekutif adalah Asisten Manajer Keuangan,
Asisten Manajer Pembelian dan lain-lain. Manajemen tingkat Tengah dipilih oleh Manajemen
Tingkat Atas. Manajemen tingkat menengah lebih menekankan pada tugas yaitu manajemen
tingkat menengah memberikan rekomendasi (saran) kepada manajemen tingkat atas,
menjalankan kebijakan dan rencana yang dibuat oleh manajemen tingkat atas serta
mengkoordinasikan kegiatan dari semua departemen
c. Tingkat bawah (bottom-up)
Tingkat di mana tiap-tiap anggota kelompok lebih banyak mempunyai tugas
menghasilkan, sehingga tugas itu bersifat operatif (operational) yaitu
pekerjaan yang harus berakhir dengan menghasilkan sesuatu yang konkret. Maka
sifat dari perencanaan pada tingkat ini juga lebih bersifat operatif, yaitu
cara menjalankan sesuatu agar mencapai hasil yang sebaik dan sebesar
mungkin.Low Level Management terdiri dari mandor dan pengawas. Mereka dipilih
oleh manajemen tingkat menengah. Disebut juga tingkat Pengawas/ Supervisor atau
First Line of Management. Manajemen tingkat yang lebih rendah melakukan kegiatan
yaitu manajemen tingkat rendah mengarahkan para pekerja/karyawan, manajer
mengembangkan moral pada para pekerja, manajer memelihara hubungan antara pekerja
dan manajemen tingkat menengah
3. Pendekatan dalam perencanaan
Pendekatan perencanaan ini terdiri dari tiga. Berikut ini adalah
pendekatan dalam perencanaan:
a.
Perencanaan
strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis.
Tepatnya, rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari keputusan
alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan strategis.
b.
Perencanaan
taktis adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan
untuk mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana
strategis pada umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan menegah dan jika
dibandingkan dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat
dan suatu fokus yang lebih spesifik dan nyata
c.
Perencanaan
operasional adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis
untuk mencapai tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer ingkat menegah dan
tingkat bawah, rencana operasional memiliki fokus jangka pendek dn lingkup yang
relatif lebih sempit. Masing-masing rencana operasional berkenaan dengan suatu
rangkaian kecil aktivitas. Kami menjelaskan perencanaan dengan lebih mendekati
pada bagian selanjutnya. Perencanaan operasional dibagi menjadi dua yaitu
rencana sekali pakai adalah dikembangkan untuk melaksanakan serangkaian
tindakan yang mungkin tidak berulang di masa mendatang dan rencana tetap adalah
dikembangkan untuk aktivitas yang berulang secara teratur selama suatu periode
waktu tertentu
4. Alat-alat perencanaan
Teknik Untuk Menilai Lingkungan Pengamatan Lingkungan
(Environmental Scanning) adalah teknik perencanaan dengan melakukan penilaian
terhadap kondisi lingkungan saat ini ataupun masa yang akan datang
Intelegent Pesaing.
Intelegent Pesaing.
Pengamatan Global
a.
Peramalan adalah teknik
perencanaan untuk meramalkan hasil yang akan dicapai
b.
Peramalan Kuantitatif
adalah analisis rangkaian waktu, model regresi, model ekonometri, indikator
ekonomi, efek substitusi
c.
Peramalan Kualitatif :
pendapat juri, komposisi armada penjualan, evaluasi pelanggan
d. Benchmarking (penilaian diri terhadap standar pihak lain): teknik
perencanaan dengan menilai kinerja terbaik pesaing atau bukan pesaing untuk
diimplementasikan pada sistem organisasi
Tahap Implementasi Benchmarking:
Tahap Implementasi Benchmarking:
e. Teknik
Pengalokasian Sumber Daya :
Anggaran : Teknik pengalokasian sumber daya yang dituangkan dalam bentuk numerik
Anggaran Kas
Anggaran Pengeluaran
Anggaran Pemasukan
Anggaran Laba
Anggaran : Teknik pengalokasian sumber daya yang dituangkan dalam bentuk numerik
Anggaran Kas
Anggaran Pengeluaran
Anggaran Pemasukan
Anggaran Laba
f. Gantt
Chart : dikenalkan oleh Henry Gantt, merupakan grafik batang dimana sumbu
vertikal berisi tentang jenis kegiatan dan sumbu horisontal tentang waktu
kegiatan
g. Grafik
beban : pengembangan dari grafik Gantt, yang membedakannya pada sumbu vertikal
berisi tentang orang yang mengerjakan kegiatan
h. PERT/CPM
: merupakan diagram alur yang menghubungkan urutan aktifitas proyek, biaya dan
waktu pelaksanaan
Rumus :
Rumus :
BE
= TFC/(P – VC)
BE
= titik impas
TFC = Total Fixed Cost
P = Price
VC = Variable Cost
TFC = Total Fixed Cost
P = Price
VC = Variable Cost
i. Teknik
Kontemporer
Manajemen Proyek : Teknik perencanaan dengan mengurutkan kegiatan yang dibatasi oleh waktu, biaya dan kualitas
Proses manajemen Proyek
Manajemen Proyek : Teknik perencanaan dengan mengurutkan kegiatan yang dibatasi oleh waktu, biaya dan kualitas
Proses manajemen Proyek
j.
Manajemen Skenario : Teknik perencanaan
dengan menentukan pandangan yang konsisten terhadap masa depan yang ingin
dicapai
KESIMPULAN
1. Jenis-jenis perencanaan terdiri dari
- Dilihat dari segi waktu yaitu perencanaan jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah rentang waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat umum, dan belum terperinci. Perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun. Perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu tahun sampai lima tahun.
- Dilihat dari segi sifatnya yaitu perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka. Perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.
- Perencanaan dari segi luas wilayah yaitu perencanaan local, yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas. Perencanaan regional adalah perencanaan yang ditetapkan di tingkat propinsi. Perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau Negara dan dijadikan dasar untuk perencanaan local dan regional. Perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh bebebrapa Negara yang melewati batas-batas suatu negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-negara tersebut.
- Perencanaan dari segi luas jangkauan yaitu perencanaan makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas. Perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan situasi tertentu.
- Dari segi prioritas pembuatnya yaitu perencanaan sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada suatu Negara. Perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan yang di susun oleh masing-masing wilayah. Perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan antara sentralisasi dengan desentralisasi.
2. Perencanaan dan tingkat managemen terdiri dari
tingkat atas (top level), tingkat menengah (midle level) dan tingkat
bawah (bottom-up).
3. Alat-alat perencanaan yaitu peramalan, benchmarking (penilaian diri terhadap standar pihak lain), Teknik
Pengalokasian Sumber Daya, gantt chart, Grafik beban, PERT/CPM, Teknik
Kontemporer dan Manajemen Skenario.
SUMBER
Griffin. 2003. Pengantar
Manajemen. Penerbit Erlangga – Jakarta
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen.
BPFE – Yogyakarta
Stoner, James A.F. 1996. Manajemen
(Terjemahan). Penerbit Erlangga – Jakarta
Ukas, Maman, (2004), Manajemen
Konsep, Prinsip dan Aplikasi. Bandung: Agnini.
http://yusup-doank-2.blogspot.co.id/2011/06/alat-alat-perencanaan.html diakses pada tanggal 8 januari 2017
No comments:
Post a Comment