Tuesday, January 10, 2017

Topik 3

PENGORGANISASIAN

       1.           Teori organisasi
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang sesuai dengan sumber daya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari penggunaannya. Lima langkah utama dalam proses pengorganisasian adalah tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan, menetapkan tugas-tugas pokok, membagi tugas pokok ke dalam subtugas-subtugas, alokasi sumber daya dan pengarah bagi subtugas-subtugas, mengevaluasi hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan. 

 

      2.           Departementalisasi, rentang manajamen, hubungan scalar
Metode pembentukan hubungan formal diantara sumber daya-sumber daya adalah dengan membentuk departemen-departemen untuk melaksanakan beberapa tugas organisasi. Berikut ini adalah penjelasan departementalisasi, rentang manajemen dan hubungan scalar.

      2.1                Departementalisasi
Hasil gambar untuk organisasiDepartementalisasi adalah proses pembentukan departemen dalam sistem manajemen yang didasarkan pada faktor fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang dikuasai, sasaran konsumen dan proses yang dirancang untuk pembuatan produk. Fungsi merupakan tipe aktivitas yang sedang dilaksanakan dimana termasuk dalam pemasaran, produksi dan keuangan. Produk pengorganisasian menurut produk memungkinkan wirausahawan mengelompokkan secara logis sumber daya-sumber daya yang perlu untuk menghasilkan suatu produk. Wilayah mendepartementalisasi daerah geografis pasar dimana sistem manajemen dipusatkan, ketika pasar dan lokasi kerja meluas maka jarak fisik antar berbagai tempat membuat tugas manajemen menjadi sulit. Pelanggan membentuk departemen sebagai tanggapan dari sistem manajemen, sehingga pelanggan dapat diidentifikasi menjadi kelompok-kelompok yang logis. Proses Pembuatan menentukan departemen menurut fase pokok dari proses yang digunakan untuk pembuatan produk. 

2.2   Rentang Manajemen
Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan, yang menunjukkan keluasan dan ruang lingkup fungsi pengawasan. Rentang manajemen juga berarti jumlah bawahan yang secara langsung memberikan laporan kepada seorang manajer tertentu. Rentang manajemen dan koordinasi saling berhubungan erat; semakin besar jumlah rentangan semakin sulit untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan bawahan secara efektif. Semakin banyak jumlah bawahan yang melapor ke setiap manajer, organisasi hanya membutuhkan sedikit manajer. Ada dua alasan utama penentuan jumlah rentangan yang tepat ;
a.   Penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka ; terlalu lebar rentangan berarti manajer harus mengendalikan bawahan yang besar, sehingga menyebabkan tidak efisien, sebaliknya rentangan yang terlalu sempit, dapat menyebabkan manajer tidak digunakan sepenuhnya.
b.  Hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi ; semakin sempit rentang manajemen, stuktur organisasi akan berbentuk “tall” dengan banyak tingkat pengawasan antara manajemen puncak dan tingkat paling rendah, rentang manajemen yang melebar akan menghasilkan struktur yang berbentuk “flat” dengan tingkatan manajemen sedikit, akan mempengaruhi efektifitas manajemen di semua tingkatan.

Rentang manajemen mengarah pada jumlah individu yang diawasi oleh wirausahawan, semakin banyak individu yang diawasi semakin besar rentang manajemen dan semakin sedikit individu yang diawasi semakin sedikit rentang manajemen rentang manajemen dinamakan juga yaitu
a.    Rentang kekuasaan (span of authorithy) 
b.    Rentang pengawasan (span of control) 
c.    Rentang supervisi (span of supervision) 
d.    Rentang tanggung jawab (span of responsibility) 

Perancangan Rentang Manajemen:

Pandangan Kontingensi Harnold Koontz mengemukakan bahwa faktor situasi utama yang mempengaruhi kesesuaian dari ukuran rentang manajemen individual yaitu
a.    Kesamaan fungsi dimana aktivitas dilaksanakan oleh individu yang disupervisi adalah sama atau tidak 
b. Hubungan geografis dimana bawahan secara fisik terpisahkan oleh tempat sehingga semakin dekat bawahan secara fisik maka semakin banyak individu yang dapat disupervisi oleh wirausahawan secara efektif 
c.      Kompleksitas fungsi dimana aktivitas dari tenaga kerja sulit dan rumit 
d.  Koordinasi menunjuk pada jumlah waktu yang harus dikeluarkan oleh wirausahawan untuk menyetarakan aktivitas-aktivitas dari bawahan dengan aktivitas pekerja yang lainnya 
e. Perencanaan menunjukkan jumlah waktu yang dikeluarkan wirausahawan untuk mengembangkan tujuan-tujuan dan rencana-rencana sistem manajemen dan mengintegrasikannya dengan aktivitas bawahan mereka 

Jumlah rentang manajemen yang ideal tergantung dari banyak variable, seperti ;
a.    Besarnya organisasi
b.    Teknologi
c.    Spesialisasi
d.    Kegiatan-kegiatan rutin
e.    Tingkatan manajemen
f.     Sifat-sifat pekerjaan lainnya

Henry Fayol mengemukakan, bahwa jumlah maksimum bawahan yang dapat dikendalikan oleh setiap pengawas produksi dalam organisasi adalah 20-30 karyawan, sedangkan setiap kepala pengawas (superintendent) dapat mengawasi 3-4 pengawas produksi. V.A.Graicunas, seorang konsultan dan ahli matematika Perancis, menyatakan bahwa dalam memilih suatu rentangan, manajer harus mempertimbangkan tidak hanya hubungan secara langsung dengan bawahan yang diawasi, tetapi juga hubungan mereka dengan bawahan dalam kelompok lainnya, yang dapat digambarkan secara matematik hubungan-hubungan tersebut, dan dinyatakan dengan rumus 

                                    R = n ( 2(n-1) + n-1 ) 
dimana ;  R = jumlah hubungan 
           n = jumlah bawahan

Berarti:         Bila ada 5 bawahan, akan ada 100 hubungan,
dengan 10 bawahan akan ada 5.210 hubungan.

Lyndall F. Urwick menyimpulkan tidak ada eksekutif yang dapat mengendalikan secara langsung kerja lebih dari 5-6 bawahan, sedangkan Jenderal Ian Hamilton, berdasarkan pengalaman militernya, mempunyai kesimpulan yang sama, bahwa otak rata-rata manusia hanya memiliki ruang lingkup yang efektif dalam penanganan 3-6 otak manusia.

2.3    Hubungan Skalar (Scalar Relationship)
Hubungan Skalar menunjuk pada rantai komando (chain of command). Konsep hubungan skalar atau rantai komando berhubungan dengan konsep kesatuan perintah. Konsep kesatuan perintah (unity of command) menyatakan bahwa individu hendaknya memiliki satu atasan, jika terlalu banyak atasan yang memberikan perintah dapat menimbulkan kebingungan, perintah yang bertentangan dan pekerja yang frustasi dan juga menimbulkan ketidakefisienan dan ketidakefektifan.
Pertimbangan utama keempat dari suatu usaha pengorganisasian adalah hubungan skalar. Hubungan skalar menunjuk pada rantai komando. Organisasi kewirausahaan terbangun atas premis bahwa individu pada posisi atas memiliki kekuasaan paling besar dan bahwa derajat kekuasaan individu semakin berkurang menurut posisi relative individu pada bagan organisasi. Semakin rendah posisi relative individu pada bagan organisasi, semakin kecil kekuasaan yang dia miliki.
Konsep hubungan skalar, atau rantai komando adalah hubungan dengan konsep kesatuan perintah. Konsep kesatuan perintah menyatakan bahwa individu hendaknya hanya memiliki seorang atasan saja. Jika terlalu banyak atasan yang member perintah, hasil yang paling mungkin adalah kebingunan, perintah yang bertentangan dan pekerja yang frustasi, suatu situasi yang mungkin akan menimbulkan ketidakefisienan dan ketidak efektifan.

       3.          Pengorganisasian aktivitas individu
Pertanggung Jawaban adalah kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan. Tanggung jawab adalah komitmen pribadi untuk menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya. Tiga bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab :
a.    Pembagian aktivitas kerja 
b.    Menegaskan aktivitas kerja dari manajemen 
c.    Bertanggung jawab 

Menegaskan Aktivitas Kerja Manajemen 
Suatu proses yang digunakan untuk menegaskan aktivitas kerja manajemen ‘membuat setiap manajer secara aktif berperan serta dengan atasannya, rekan sebaya, dan bawahan pada pekerjaan manajerial yang diuraikan secara sistematis untuk dikerjakan dan kemudian menegaskan peranan yang dimainkan tiap manajer dalam hubungannya dengan kelompok kerjanya dan dengan organisasi. Barnard menunjukkan bahwa wewenang hanya akan diterima jika :
a.    Individu bisa mengerti perintah yang dikomunikasikan 
b.    Individu percaya perintah itu konsisten untuk tujuan organisasi 
c.    Individu melihat perintah itu sesuai kepentingan pribadinya 
d.    Individu secara fisik dan mental mampu menyesuaikan diri dengan perintah tersebut. 

Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :
a.  Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi 
b. Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah 
c.  Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung Rantai komando yang lengkap 
d.    Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai 
e.    Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional 
f.     Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer 

Jenis-Jenis Wewenang 
a.    Wewenang Lini 
b.    Wewenang Staf 
c.    Wewenang Fungsional 

Delegasi 

Terdapat tiga langkah dalam proses pendelegasian :
a.    Membebankan semua kewajiban tertentu pada individu 
b. Proses pendelegasian melibatkan pemberian wewenang yang semestinya kepada bawahan 
c.    Penciptaan kewajiban pada bawahan untuk melaksanakan kewajiban yang dibebankan 
Hasil gambar untuk organisasi

Kendala bagi proses pendelegasian:
a.    Kendala yang berhubungan dengan penyelia 
b.    Kendala yang berhubungan dengan bawahan 
c.    Kendala yang berhubungan dengan organisasi 

Sentralisasi dan Desentralisasi 

Istilah sentralisasi dan desentralisasi menguraikan tingkatan umum dimana pendelegasian ada dalam suatu organisasi. Istilah tersebut bisa divisualisasikan pada ujung yang berlawanan dari rangkaian kesatuan (continuum). Desentralisasi Organisasi : Pandangan Kontingensi 

Beberapa pertanyaan yang mungkin timbul untuk menentukan jumlah desentralisasi yang sesuai untuk situasi :
a.    Berapa ukuran organisasi sekarang ini? 
b.    Dimanakah letak pelanggan organisasi bertempat? 
c.    Seberapa homogennya lini produk dari organisasi? 
d.    Dimanakah letak pensuplai organisasional? 
e.    Apakah terdapat kebutuhan bagi suatu keputusan yang cepat dalam organisasi? 
f.     Apakah kreativitas adalah ciri yang menguntungkan dari organisasi? 

      4.        Pengembangan organisasi
   Tujuan organisasi mempunyai keuntungan adalah kekuatan motivasi bagi wiraswastawan. Pelayanan pada pelanggan dengan penyediaan nilai ekonomis yang dibutuhkan (barang dan jasa) membenarkan keberadaan organisasi bisnis. Tanggung jawab sosial bagi wiraswastawan sesuai dengan kode etik dan moral yang dibuat oleh masyarakat dimana industri tersebut berada. Arti Penting Tujuan Organisasi:
a.    Pembuatan keputusan 
b.    Efisiensi organisasi 
c.    Konsistensi organisasi 
d.    Evaluasi kerja 

Bidang-Bidang Tujuan Organisasi 
a.    Kedudukan pasar 
b.    Inovasi 
c.    Produktivitas 
d.    Sumber daya fisik dan finansial 
e.    Perolehan laba 
f.     Kinerja dan perkembangan manajer 

Garis Pedoman Penetapan Tujuan Berkualitas 
a.    Wiraswastawan harus membiarkan orang-orang yang bertanggung jawab mencapai tujuan mempunyai suara untuk menetapkannya 
b.    Wiraswastawan harus menyatakan tujuan sespesifik mungkin 
c.    Wiraswastawan harus menghubungkan tujuan dengan tindakan tertentu jika perlu 
d.    Wiraswastawan harus mengemukakan tujuan yang diinginkannya 
e.    Wiraswastawan hendaknya menspesifikasi ketika tujuan diharapkan tercapai 
f.     Wiraswastawan harus menetapkan tujuan hanya dalam hubungannya dengan tujuan organisasi lainnya 
g.    Wiraswastawan hendaknya menyatakan tujuan dengan jelas dan sederhana 
h.    Wiraswastawan hendaknya menetapkan tujuan cukup tinggi sehingga karyawan akan bekerja keras untuk memenuhinya, tetapi tidak terlalu tinggi sehingga karyawan akan menyerah didalam memenuhinya 
Perubahan Organisasi adalah proses modifikasi organisasi yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas sampai sejauh mana organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya, dengan melibatkan segmen organisasi yang sebenarnya dan biasanya termasuk perubahan lini wewenang organisasi, berbagai tingkatan tanggung jawab dalam organisasi dan lini komunikasi organisasi yang sudah mapan. Faktor-faktor pertimbangan dalam perubahan organisasi :
a.    Agen-agen perubahan 
b.    Penentuan apa yang hendak diubah 
c.    Evaluasi perubahan 
d.    Individu-individu yang dipengaruhi oleh perubahan 
e.    Tipe perubahan yang dibuat (perubahan orang-orang, perubahan struktural atau perubahan teknologi) 
Perubahan Struktural adalah proses modifikasi organisasi yang menekankan pada peningkatan efektivitas organisasi dengan pengendalian perubahan yang mempengaruhi anggota organisasi selama pekerjaan kerja mereka. Bentuk-bentuk modifikasi dalam perubahan struktural :
a.    Menjelaskan dan mendefinisikan jabatan 
b.    Modifikasi struktur organisasi agar sesuai dengan kebutuhan komunikasi organisasi 
c. Mendesentralisasikan organisasi untuk mengurangi biaya koordinasi, meningkatkan pengendalian subunit, meningkatkan motivasi dan mendapatkan fleksibilitas yang lebih besar 

KESIMPULAN

1.     Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang sesuai dengan sumber daya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari penggunaannya
2.  Departementalisasi adalah proses pembentukan departemen dalam sistem manajemen yang didasarkan pada faktor fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang dikuasai, sasaran konsumen dan proses yang dirancang untuk pembuatan produk. Rentang manajamen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan, yang menunjukkan keluasan dan ruang lingkup fungsi pengawasan. Rentang manajemen juga berarti jumlah bawahan yang secara langsung memberikan laporan kepada seorang manajer tertentu. Hubungan scalar bahwa individu hendaknya memiliki satu atasan, jika terlalu banyak atasan yang memberikan perintah dapat menimbulkan kebingungan, perintah yang bertentangan dan pekerja yang frustasi dan juga menimbulkan ketidakefisienan dan ketidakefektifan
Hasil gambar untuk kesimpulan3.  Pengorganisasian aktivitas individu, suatu proses yang digunakan untuk menegaskan aktivitas kerja manajemen ‘membuat setiap manajer secara aktif berperan serta dengan atasannya, rekan sebaya, dan bawahan pada pekerjaan manajerial yang diuraikan secara sistematis untuk dikerjakan dan kemudian menegaskan peranan yang dimainkan tiap manajer dalam hubungannya dengan kelompok kerjanya dan dengan organisasi
4. Pengembangan organisasi mempunyai keuntungan adalah kekuatan motivasi bagi wiraswastawan. Pelayanan pada pelanggan dengan penyediaan nilai ekonomis yang dibutuhkan (barang dan jasa) membenarkan keberadaan organisasi bisnis



SUMBER

Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen Jilid 1. Jakarta. Penerbit: Erlangga
Hisrich, Robert D, Michael P. Peters, Dean A. Shepherd. 2008
http://ashur.staff.gunadarma.ac.id  diakses pada tanggal 9 Januari 2017

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab11-dasar_dasar_pengorganisasian.pdf diakses pada tanggal 9 Januari 2017

No comments:

Post a Comment