PENGORGANISASIAN
1.
Teori organisasi
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang
teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang
sesuai dengan sumber daya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari penggunaannya. Lima
langkah utama dalam proses pengorganisasian adalah tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan, menetapkan
tugas-tugas pokok,
membagi tugas pokok ke dalam
subtugas-subtugas, alokasi sumber daya dan pengarah bagi subtugas-subtugas, mengevaluasi
hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan.
2.
Departementalisasi, rentang manajamen, hubungan scalar
Metode
pembentukan hubungan formal diantara sumber daya-sumber daya adalah dengan
membentuk departemen-departemen untuk melaksanakan beberapa tugas organisasi. Berikut ini adalah penjelasan
departementalisasi, rentang manajemen dan hubungan scalar.
2.1 Departementalisasi
Departementalisasi
adalah proses pembentukan departemen dalam sistem manajemen yang didasarkan
pada faktor fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang
dikuasai, sasaran konsumen dan proses yang dirancang untuk pembuatan produk. Fungsi merupakan
tipe aktivitas yang sedang dilaksanakan dimana termasuk dalam pemasaran,
produksi dan keuangan. Produk pengorganisasian
menurut produk memungkinkan wirausahawan mengelompokkan secara logis sumber
daya-sumber daya yang perlu untuk menghasilkan suatu produk. Wilayah mendepartementalisasi
daerah geografis pasar dimana sistem manajemen dipusatkan, ketika pasar dan
lokasi kerja meluas maka jarak fisik antar berbagai tempat membuat tugas
manajemen menjadi sulit. Pelanggan membentuk
departemen sebagai tanggapan dari sistem manajemen, sehingga pelanggan dapat
diidentifikasi menjadi kelompok-kelompok yang logis. Proses
Pembuatan menentukan departemen menurut fase pokok dari proses yang
digunakan untuk pembuatan produk.
2.2 Rentang Manajemen
Prinsip
rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan
secara efektif oleh seorang manajer atau atasan, yang menunjukkan keluasan dan
ruang lingkup fungsi pengawasan. Rentang manajemen juga berarti jumlah
bawahan yang secara langsung memberikan laporan kepada seorang manajer
tertentu. Rentang manajemen dan koordinasi saling berhubungan erat; semakin
besar jumlah rentangan semakin sulit untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
bawahan secara efektif. Semakin banyak jumlah bawahan yang melapor ke setiap manajer,
organisasi hanya membutuhkan sedikit manajer. Ada dua alasan utama penentuan jumlah rentangan yang tepat ;
a. Penggunaan efisien
dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka ; terlalu lebar rentangan
berarti manajer harus mengendalikan bawahan yang besar, sehingga menyebabkan
tidak efisien, sebaliknya rentangan yang terlalu sempit, dapat menyebabkan
manajer tidak digunakan sepenuhnya.
b. Hubungan antara
rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi ; semakin sempit rentang
manajemen, stuktur organisasi akan berbentuk “tall” dengan banyak tingkat
pengawasan antara manajemen puncak dan tingkat paling rendah, rentang manajemen
yang melebar akan menghasilkan struktur yang berbentuk “flat” dengan tingkatan
manajemen sedikit, akan mempengaruhi efektifitas manajemen di semua tingkatan.
Rentang
manajemen mengarah pada jumlah individu yang diawasi oleh wirausahawan, semakin
banyak individu yang diawasi semakin besar rentang manajemen dan semakin
sedikit individu yang diawasi semakin sedikit rentang manajemen rentang manajemen dinamakan juga yaitu
a. Rentang kekuasaan (span of authorithy)
b. Rentang pengawasan (span of control)
c. Rentang supervisi (span of supervision)
d. Rentang tanggung jawab (span of responsibility)
Perancangan Rentang
Manajemen:
Pandangan Kontingensi Harnold Koontz mengemukakan bahwa faktor situasi utama yang mempengaruhi kesesuaian dari ukuran rentang manajemen individual yaitu
a. Kesamaan fungsi dimana aktivitas dilaksanakan oleh individu yang
disupervisi adalah sama atau tidak
b. Hubungan geografis dimana bawahan secara fisik terpisahkan oleh
tempat sehingga semakin dekat bawahan secara fisik maka semakin banyak individu
yang dapat disupervisi oleh wirausahawan secara efektif
c. Kompleksitas fungsi dimana aktivitas dari tenaga kerja sulit dan
rumit
d. Koordinasi menunjuk pada jumlah waktu yang harus dikeluarkan oleh
wirausahawan untuk menyetarakan aktivitas-aktivitas dari bawahan dengan
aktivitas pekerja yang lainnya
e. Perencanaan
menunjukkan jumlah waktu yang dikeluarkan wirausahawan untuk mengembangkan
tujuan-tujuan dan rencana-rencana sistem manajemen dan mengintegrasikannya
dengan aktivitas bawahan mereka
Jumlah rentang
manajemen yang ideal tergantung dari banyak variable, seperti ;
a.
Besarnya organisasi
b.
Teknologi
c.
Spesialisasi
d.
Kegiatan-kegiatan rutin
e.
Tingkatan manajemen
f.
Sifat-sifat pekerjaan lainnya
Henry
Fayol mengemukakan, bahwa jumlah maksimum bawahan yang dapat
dikendalikan oleh setiap pengawas produksi dalam organisasi adalah 20-30
karyawan, sedangkan setiap kepala pengawas (superintendent) dapat mengawasi 3-4
pengawas produksi. V.A.Graicunas,
seorang konsultan dan ahli matematika Perancis, menyatakan bahwa dalam memilih
suatu rentangan, manajer harus mempertimbangkan tidak hanya hubungan secara
langsung dengan bawahan yang diawasi, tetapi juga hubungan mereka dengan
bawahan dalam kelompok lainnya, yang dapat digambarkan secara matematik
hubungan-hubungan tersebut, dan dinyatakan dengan rumus
R
= n ( 2(n-1) + n-1 )
dimana ; R
= jumlah hubungan
n = jumlah bawahan
Berarti: Bila ada 5 bawahan, akan ada 100 hubungan,
dengan 10 bawahan akan ada 5.210 hubungan.
Lyndall
F. Urwick menyimpulkan tidak ada eksekutif yang dapat mengendalikan secara
langsung kerja lebih dari 5-6 bawahan, sedangkan Jenderal Ian Hamilton, berdasarkan pengalaman militernya,
mempunyai kesimpulan yang sama, bahwa otak rata-rata manusia hanya memiliki
ruang lingkup yang efektif dalam penanganan 3-6 otak manusia.
2.3 Hubungan Skalar (Scalar Relationship)
Hubungan
Skalar menunjuk pada rantai komando (chain of command). Konsep hubungan skalar
atau rantai komando berhubungan dengan konsep kesatuan perintah. Konsep kesatuan perintah (unity of
command) menyatakan bahwa individu hendaknya memiliki satu atasan, jika terlalu
banyak atasan yang memberikan perintah dapat menimbulkan kebingungan, perintah
yang bertentangan dan pekerja yang frustasi dan juga menimbulkan
ketidakefisienan dan ketidakefektifan.
Pertimbangan utama keempat dari
suatu usaha pengorganisasian adalah hubungan skalar. Hubungan skalar menunjuk
pada rantai komando. Organisasi kewirausahaan terbangun atas premis bahwa
individu pada posisi atas memiliki kekuasaan paling besar dan bahwa derajat
kekuasaan individu semakin berkurang menurut posisi relative individu pada
bagan organisasi. Semakin rendah posisi relative individu pada bagan
organisasi, semakin kecil kekuasaan yang dia miliki.
Konsep hubungan skalar, atau
rantai komando adalah hubungan dengan konsep kesatuan perintah. Konsep kesatuan
perintah menyatakan bahwa individu hendaknya hanya memiliki seorang atasan
saja. Jika terlalu banyak atasan yang member perintah, hasil yang paling
mungkin adalah kebingunan, perintah yang bertentangan dan pekerja yang
frustasi, suatu situasi yang mungkin akan menimbulkan ketidakefisienan dan
ketidak efektifan.
3.
Pengorganisasian aktivitas individu
Pertanggung
Jawaban adalah kewajiban untuk melaksanakan
aktivitas yang dibebankan. Tanggung
jawab adalah komitmen pribadi untuk menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin
sesuai dengan kemampuannya. Tiga
bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab :
a.
Pembagian
aktivitas kerja
b.
Menegaskan
aktivitas kerja dari manajemen
c.
Bertanggung
jawab
Menegaskan Aktivitas Kerja
Manajemen
Suatu
proses yang digunakan untuk menegaskan aktivitas kerja manajemen ‘membuat
setiap manajer secara aktif berperan serta dengan atasannya, rekan sebaya, dan
bawahan pada pekerjaan manajerial yang diuraikan secara sistematis untuk
dikerjakan dan kemudian menegaskan peranan yang dimainkan tiap manajer dalam
hubungannya dengan kelompok kerjanya dan dengan organisasi. Barnard menunjukkan bahwa wewenang hanya
akan diterima jika :
a.
Individu
bisa mengerti perintah yang dikomunikasikan
b.
Individu
percaya perintah itu konsisten untuk tujuan organisasi
c.
Individu
melihat perintah itu sesuai kepentingan pribadinya
d. Individu secara fisik dan mental mampu menyesuaikan diri dengan
perintah tersebut.
Menurut
Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka
panjang jika :
a. Saluran
formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota
organisasi
b. Tiap
anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia
menerima perintah
c. Lini
komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung Rantai komando yang lengkap
d.
Manajer
memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
e.
Manajer
menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
f.
Suatu
perintah secara otentik memang berasal dari manajer
Jenis-Jenis Wewenang
a.
Wewenang
Lini
b.
Wewenang
Staf
c.
Wewenang
Fungsional
Delegasi
Terdapat tiga langkah dalam proses pendelegasian :
Terdapat tiga langkah dalam proses pendelegasian :
a.
Membebankan
semua kewajiban tertentu pada individu
b. Proses
pendelegasian melibatkan pemberian wewenang yang semestinya kepada bawahan
c. Penciptaan kewajiban pada bawahan untuk melaksanakan kewajiban
yang dibebankan
Kendala bagi proses
pendelegasian:
a. Kendala yang berhubungan dengan penyelia
b. Kendala yang berhubungan dengan bawahan
c.
Kendala
yang berhubungan dengan organisasi
Sentralisasi dan Desentralisasi
Istilah
sentralisasi dan desentralisasi menguraikan tingkatan umum dimana pendelegasian
ada dalam suatu organisasi. Istilah tersebut bisa divisualisasikan pada ujung
yang berlawanan dari rangkaian kesatuan (continuum). Desentralisasi Organisasi
: Pandangan Kontingensi
Beberapa pertanyaan yang
mungkin timbul untuk menentukan jumlah desentralisasi yang sesuai untuk situasi
:
a. Berapa ukuran organisasi sekarang ini?
b. Dimanakah letak pelanggan organisasi bertempat?
c. Seberapa homogennya lini produk dari organisasi?
d. Dimanakah letak pensuplai organisasional?
e. Apakah terdapat kebutuhan bagi suatu keputusan yang cepat dalam
organisasi?
f.
Apakah kreativitas
adalah ciri yang menguntungkan dari organisasi?
4.
Pengembangan organisasi
Tujuan organisasi mempunyai keuntungan
adalah kekuatan motivasi bagi wiraswastawan. Pelayanan
pada pelanggan dengan penyediaan nilai ekonomis yang dibutuhkan (barang dan
jasa) membenarkan keberadaan organisasi bisnis. Tanggung jawab sosial bagi wiraswastawan
sesuai dengan kode etik dan moral yang dibuat oleh masyarakat dimana industri
tersebut berada. Arti Penting Tujuan
Organisasi:
a. Pembuatan keputusan
b. Efisiensi organisasi
c. Konsistensi organisasi
d. Evaluasi kerja
Bidang-Bidang Tujuan Organisasi
a. Kedudukan pasar
b. Inovasi
c.
Produktivitas
d.
Sumber
daya fisik dan finansial
e.
Perolehan
laba
f.
Kinerja
dan perkembangan manajer
Garis Pedoman Penetapan Tujuan Berkualitas
a. Wiraswastawan harus membiarkan orang-orang yang bertanggung jawab
mencapai tujuan mempunyai suara untuk menetapkannya
b. Wiraswastawan harus menyatakan tujuan sespesifik mungkin
c. Wiraswastawan harus menghubungkan tujuan dengan tindakan tertentu
jika perlu
d. Wiraswastawan harus mengemukakan tujuan yang diinginkannya
e.
Wiraswastawan
hendaknya menspesifikasi ketika tujuan diharapkan tercapai
f.
Wiraswastawan
harus menetapkan tujuan hanya dalam hubungannya dengan tujuan organisasi
lainnya
g.
Wiraswastawan
hendaknya menyatakan tujuan dengan jelas dan sederhana
h.
Wiraswastawan
hendaknya menetapkan tujuan cukup tinggi sehingga karyawan akan bekerja keras
untuk memenuhinya, tetapi tidak terlalu tinggi sehingga karyawan akan menyerah
didalam memenuhinya
Perubahan Organisasi adalah
proses modifikasi organisasi yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan
efektivitas sampai sejauh mana organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya,
dengan melibatkan segmen organisasi yang sebenarnya dan biasanya termasuk
perubahan lini wewenang organisasi, berbagai tingkatan tanggung jawab dalam
organisasi dan lini komunikasi organisasi yang sudah mapan. Faktor-faktor pertimbangan dalam perubahan
organisasi :
a.
Agen-agen
perubahan
b.
Penentuan
apa yang hendak diubah
c.
Evaluasi
perubahan
d.
Individu-individu
yang dipengaruhi oleh perubahan
e.
Tipe
perubahan yang dibuat (perubahan orang-orang, perubahan struktural atau
perubahan teknologi)
Perubahan Struktural adalah proses modifikasi organisasi yang
menekankan pada peningkatan efektivitas organisasi dengan pengendalian
perubahan yang mempengaruhi anggota organisasi selama pekerjaan kerja mereka. Bentuk-bentuk modifikasi dalam perubahan
struktural :
a.
Menjelaskan
dan mendefinisikan jabatan
b.
Modifikasi
struktur organisasi agar sesuai dengan kebutuhan komunikasi organisasi
c. Mendesentralisasikan
organisasi untuk mengurangi biaya koordinasi, meningkatkan pengendalian
subunit, meningkatkan motivasi dan mendapatkan fleksibilitas yang lebih besar
KESIMPULAN
1. Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang
teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang
sesuai dengan sumber daya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari
penggunaannya
2. Departementalisasi adalah proses pembentukan departemen dalam sistem manajemen yang
didasarkan pada faktor fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat,
daerah yang dikuasai, sasaran konsumen dan proses yang dirancang untuk
pembuatan produk. Rentang manajamen berkaitan dengan
jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau
atasan, yang menunjukkan keluasan dan ruang lingkup fungsi pengawasan. Rentang manajemen
juga berarti jumlah bawahan yang secara langsung memberikan laporan kepada
seorang manajer tertentu. Hubungan scalar bahwa individu hendaknya memiliki satu atasan, jika terlalu banyak
atasan yang memberikan perintah dapat menimbulkan kebingungan, perintah yang
bertentangan dan pekerja yang frustasi dan juga menimbulkan ketidakefisienan
dan ketidakefektifan
3. Pengorganisasian aktivitas individu, suatu proses yang digunakan untuk menegaskan aktivitas kerja
manajemen ‘membuat setiap manajer secara aktif berperan serta dengan atasannya,
rekan sebaya, dan bawahan pada pekerjaan manajerial yang diuraikan secara
sistematis untuk dikerjakan dan kemudian menegaskan peranan yang dimainkan tiap
manajer dalam hubungannya dengan kelompok kerjanya dan dengan organisasi
4. Pengembangan organisasi mempunyai keuntungan adalah kekuatan motivasi bagi wiraswastawan. Pelayanan pada pelanggan dengan penyediaan
nilai ekonomis yang dibutuhkan (barang dan jasa) membenarkan keberadaan
organisasi bisnis
SUMBER
Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen Jilid
1. Jakarta. Penerbit: Erlangga
Hisrich, Robert D, Michael P. Peters,
Dean A. Shepherd. 2008
http://ashur.staff.gunadarma.ac.id
diakses pada tanggal 9 Januari 2017
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab11-dasar_dasar_pengorganisasian.pdf diakses pada
tanggal 9 Januari 2017
No comments:
Post a Comment