Saturday, September 7, 2013

Bahaya Mie Instan



Mie Instan dan Bahayanya Bagi Tubuh
 

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,  karena berkat kemurahanNya Karya tulis ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam Karya tulis ini kami menulis tentang “Mi Instan dan Bahayanya Bagi Tubuh”, yang mana sudah sangat jelas dalam kehidupan kita.
Karya tulis ini dibuat dalam rangka melengkapi bahan untuk presentasi kami mengenai mie instan dan bahayanya bagi tubuh yang akan dibahas bersama dalam kegiatan diskusi kelompok yang akan diadakan. Dalam  proses penulisan karya tulis  ini,  tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya  kami sampaikan :
  • Bernasih Sofiah S.Pd.,  selaku guru yang memberikan kami topik dan arahan dalam penulisan karya tulis kami ini.
  • Teman-teman yang selalu memberikan dukungan agar kami tidak pernah putus asa dalam menyelesaikan masalah yang kami hadapi dalam penulisan karya tulis ini.
  • Orang tua kami yang telah mendukung kami untuk selalu giat dalam belajar sehingga menumbuhkan memotifasi kami untuk lebih sungguh-sungguh lagi dalam belajar/ dalam pembuatan karya tulis ini.
  • Pihak-pihak terkait.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca yang budiman demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian karya tulis yang kami buat semoga bermanfaat

                                                                                    Bekasi, 25 Januari 2012
                                                                                                Penyusun
                                                                                            
                                                                                      Rafika Putri Nilamsi




DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..…… ii
DAFTAR ISI ………….................…………………………………………….…… iv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………..........……... 1
  1. Latar Belakang………………………………….........………..….. 2
  2. Rumusan Masalah ……………………..……………………...….. 3
  3. Tujuan Penulisan............................................................................   4
  4. Manfaat penulisan...........................................................................  5
  5. Metode penelitian..........................................................................   6
BAB II PENGENALAN MIE INSTAN..…………………....…............... 7
      A.    Sejarah Mie Instan................................................................................ 8
      B.     Mie Instan di Indonesia........................................................................ 9
      C.     Kandungan Mie Instan........................................................................ 10
BAB III BAHAYA MIE INSTAN............................................................. 11
      A.    Nilai Gizi Mi Instan............................................................................. 12
      B.     Bahan Berbahaya Mie Instan.............................................................. 13
      C.     Penelitian Mie Instan
      D.    Penyakit Mengkonsumsi Mie Instan
BAB IV PENUTUP................................................................................... 14  
      A.    Kesimpulan......................................................................................... 15
      B.     Saran................................................................................................... 16






BAB I
PENDAHULUAN
   A.        Latar Belakang Masalah
Mamofuku Ando, pria kewarganegaraan Jepang, kelahiran Taiwan, tahun 1911. Berkat kerja keras dan jerih payahnyalah maka kita sekarang ini bisa menikmati kelezatan mie instan. Makanan cepat saji dengan banyak sekali penggemar, yang masuk ke wilayah Indonesia pertama kali pada pertengahan tahun 1960-an.
Dahulu, semenjak ditinggal oleh orangtuanya, Ando kecil yang berumur (3) tiga tahun terpaksa harus membantu neneknya untuk mengurus rumah. Balita ingusan itu pun terpaksa harus mengurus dan menjaga toko milik neneknya. Belum lagi ditambah dengan tanggung jawab mengurus cucian pakaian dan memasak untuk seluruh keluarga. Hasilnya sangat positif. Ando kecil, menjadi terampil dan pandai memasak , akan tetapi ada konsekwensi yang harus diambil yaitu sekolahnya menjadi terlantar. Nilai pelajaran Ando banyak yang merah. Bahkan Ando pernah terancam tidak naik kelas.
Menjadi pedagang yang sukses adalah angan-angannya sejak masa sekolah dulu. Harta peninggalan orangtuanya pun digunakan untuk berdagang pakaian rajutan di Taiwan dan Osaka-Jepang.
Usahanya dapat terbilang maju, meskipun pada masa itu pakaian rajutan hanya digunakan pada musim-musim tertentu seperti di musim dingin. Dari usahanya ini, Ando bisa kembali menyelesaikan pendidikan ke bangku sekolah menengah yang sempat terbengkalai.
Suksesnya dalam berdagang, membuatnya melebarkan sayap bisnis. Mulai dari pakaian, bahan tekstil, senjata, onderdil, hingga mesin-mesin berat.
Suatu kali, nasib buruk menimpa Ando. Ia dituduh melakukan korupsi dalam perdagangan senjata dan onderdil bahan baku pesawat terbang. Ia lantas dijebloskan ke sel tahanan. Setelah dua tahun masa tahanannya, ia pun dibebaskan.
Pada tahun 1956, di usianya yang ke-45, harta satu-satunya yang ia miliki adalah rumah. Kala itu, Amerika Serikat sedang gencar-gencarnya menyumbangkan gandum ke seluruh wilayah Jepang yang sedang mengalami kesulitan pangan. Harga terigu menjadi sangat murah. Pemerintah Jepang pun menganjurkan seluruh rakyatnya untuk mengkonsumsi roti gandum dan terigu sebagai pengganti nasi.
Melihat banyak sekali orang yang melahap mie di dekat Pasar Harikyu di Osaka-Jepang, maka pikiran Ando mulai tergugah. Kenapa tidak membuat mie berbahan dasar terigu? Bukankah orang Jepang sangat menyukai mie? Apalagi mie adalah makanan pokok yang dirasa sangat enak, murah, tahan lama, dan tidak terlalu sulit untuk mengolahnya.
Ide cemerlang itu kemudian bergulir di benaknya. Cuma ia tidak mau membuat mie biasa yang sudah banyak beredar di pasaran. Ia ingin membuat mie dengan bentuk lain yang lebih enak, lebih cepat diolah, lebih efisien, serta gampang didapat di mana-mana.
Ando mulai mewujudkan impiannya dengan membeli mesin pembuat mie dan bereksperimen membuat mie instan di emper (teras /beranda) rumahnya. Mula-mula adonan mie yang sudah berbentuk mie digoreng agar lebih awet, gurih dan cepat diolah. Lalu ia pun menimbang-nimbang rasa untuk kuahnya itu. Dipilihnya kuah ayam, karena rasanya yang netral dan tidak amis. Sorenya, Ando mulai membawa sekeranjang contoh mie-nya ke pasar. Ternyata seluruh mie-nya ludes terjual di hari itu juga!
Pertengahan tahun 1958. Mamofuku Ando sudah mulai kewalahan menangani pesanan. Rumahnya yang kecil, sudah tidak kuasa menampung pesanan. Ia lalu memindahkan usahanya itu ke sebuah gudang murah yang kosong di Osaka. Di sanalah Ando yang dibantu oleh keluarganya membuat mie instan. Sejak itulah, banyak perusahaan dan toko-toko besar berebut ingin menjadi penyalur mie instan-nya.
Pada bulan Desember 1958, Ando menamakan perusahaannya Nissin Food Industries. Dengan seiring dinamakannya produk mie instannya, maka orang mulai mengingat merk tersebut sebagai merk mie instan pertama yang amat digemari di Jepang.
Tahun 1960, ia membuka pabrik kedua, dan pada tahun 1961, lahirlah pabrik ketiga dan keempat yang tersebar di beberapa wilayah di Jepang. Meski mie instan sangat laris, ia tidak bosan-bosan bereksperimen untuk memperbaiki mutu dan cita rasa. Ia selalu melibatkan keluarga, teman, dan masyarakat sekitarnya untuk mencicipi mie-mie instan baru yang ia ciptakan. Cara ini ia tempuh, untuk benar-benar mengetahui selera pasar dalam menilai hasil racikan mie-nya.
Bicara tentang perbaikan mutu dan kualitas mie instan-nya, Ando bahkan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk memperkenalkan dan menjajaki selera Eropa terhadap mie instan. Untuk mempelajari kemungkinan tersebut, ia berkeliling Eropa dan Amerika Serikat tahun 1966.
Di Eropa, ia melihat orang makan mie menggunakan garpu, tanpa kuah dan memakai piring sebagai alas makan. Menyeruput kuah mie dianggap tidak sopan. Padahal, orang Jepang biasa menyeruput kuah mie yang panas berasap, ini bertujuan menambah nafsu makan, semangat, dan menghormati tuan rumah.
Ia juga mengamati ada bahan kaldu yang bisa dilarutkan dengan air panas tanpa harus memasak. Ando juga akhirnya tahu, bahwa ada “wadah” kertas sekali pakai dan kertas alumunium sebagai wadah kedap udara.
Ando pun mulai mendapatkan ilham untuk membuat mie instan dalam wadah berbahan styrofoam, yang untuk kemudian ditutup rapat-rapat dengan lapisan alumunium. Mie instan itu kemudian tidak perlu dimasak, tapi cukup diseduh saja. Supaya tidak hancur terkocok-kocok saat distribusi, kontur mie dibuat agak lebih tebal. Dan dalam kemasannya disediakan garpu untuk menyantap.
Ide ini berbuah manis. Di tahun 1970, Ando memetik sukses dengan memasarkan mie instan dengan kemasan yang efisien, dan praktis. Ando tidak hanya memasarkan mie instannya ke seluruh Asia, akan tetapi juga memasarkan mie instannya ke wilayah Amerika Serikat dan beberapa di negara Eropa. Mereka menyambut baik impor makanan dari Ando yang inovatif tersebut. Bahkan ada beberapa pengusaha Eropa yang menjulukinya “The Inovator of The Year”.
Di puncak keberhasilannya, Mamofuku Ando yang pada tahun 1988 genap berumur 77 tahun, membangun dan meresmikan Foodeum Tower di Shinjuku-Tokyo. Gedung itu sangat legendaris hingga kini, dan disebut juga sebagai “Istana Mie”, karena di dalamnya mempunyai banyak sekali restoran mie, tempat disko, tempat kursus/pelatihan membuat mie, dan museum mie dan alat-alat membuat mie.

            Semakin berkembangnya zaman dan semakin tingginya tekhnologi manusia. Membuat manusia selalu disibukkan setiap harinya, bahkan banyak diantara mereka yang sampai melupakan salah satu kebutuhan pokok mereka yang sangat penting dalam kehidupan mereka. Makan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat pokok dalam kehidupan manusia. Namun, dengan kesibukkan yang mereka lakukan mereka selalu berupaya dalam melakukan sesuatu dengan serba instan atau cepat.

Begitupun dengan makannya, manusia cenderung memakan makanan yang serba instan. Salah satunya adalah mi instan. Bahkan ada sebagian dari mereka yang menjadikan mi sebagai makanan pokok mereka sehari-hari ataupun sebagai pengganti makanan jika mereka berada di suatu daerah yang mana mereka tidak menyukai makanan di daerah tersebut, sehingga mereka menggantinya dengan mi instan.
Bahkan ada juga beberapa diantara mereka yang sudah menjadikan mi instan sebagai makanan sehari-hari dari kecil dan ada juga yang menjadikan sebagai makanan utama dalam keluarga mereka. Dengan alasan-alasan tersebutlah penulis menjadikan “Mi Instan” sebagai tema dalam penulisan karya tulis ilmiah penulis.

Seiring makan mie instant tidak baik untuk kesehatan, dapat menyebabkan rambut sering rontok, kanker usus, ginjal batu, gagal ginjal, dan mungkin bisa penyakit lainnya.. Sebenarnya mie instant tidak berbahaya untuk dikonsumsi tapi kalau setiap hari makan mie instant itu berbahaya karena mie instant mengandung zat zat kimia dalam bumbunya dan mie nya yang cukup berbahaya. Makan mie instant zat-zat tersebut akan menumpuk dalam tubuh kita tanpa sempat dibuang. kalau makan nya jarang-janrang zat-zat tersebut akan terbuang dalam urine. Jadi sering minum itu baik untuk kesehatan terutama ginjal kita, karena ginjal menyaring zat yang berbahaya.

Mungkin ada yang berkomentar soal mie instant atau tambahan kadar natrium yang tinggi di dalam mie instant akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih.

Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan meningkatkan tekanan darah karena ketidak seimbangan antara nat bumbu-bumbu yang terdapat dalam kemasan makanan instan mengandung bahan pengawet dan kadar MSG dan garam yang tinggi. Dan apabila bahan pengawet dan MSG ini dikonsumsi dikonsumsi secara terus menerus secara berkepanjangan, maka akan berdampak buruk pada kesehatan...

MSG akan berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus. Semua itu ada ambang batasnya. Kalau melebihi bakal menjadi penyakit. Sekiranya sehari max 1 sendok teh peres. Jika mau bikin mie instant misalnya dengan terpaksa pake bumbu dikurangi aja bumbunya jadi 1/2nya. Bahkan kalau perlu gak usah pakai diganti dengan kaldu ayam.

           
   B.         Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah efek mi instan bagi tubuh manusia?
2.       Bahan-bahan seperti apa saja kah yang harus kita waspadai dari pada mi instan?
3.      Bagaimanakah pencegahan ataupun pengobatan dari zat-zat yang berbahaya bagi tubuh   manusia?

   C.         Tujuan Penulisan
Dalam karya tulis ilmiah tentang “Mi Instan dan Bahayanya bagi Tubuh Manusia” yang penulis tulis ini terdapat tujuan-tujuan yang bersifat umum dan tujuan yang bersifat khusus.
      1.      Tujuan yang Bersifat Umum
a.       Dengan penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan nantinya kita dapat betul-betul mengetahui  bagaimana mi instan sangat mempengaruhi tubuh kita.
b.      Selain itu, penulis juga berharap dengan penulisan karya tulis ilmiah ini dapat membantu kita untuk lebih lebih dalam lagi mengenal mi, mulai dari kandungannya sampai poses memasaknya khususnya mi instan
     2.      Tujuan yang bersifat khusus
a.       Dengan penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat selalu mengingatkan penulis bagaimana bahayanya mi instan bagi tubuh penulis khususnya maupun orang lain.
b.      Dengan adanya karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi salah satu tulisan yang bisa menjadi salah satu acuan bagi kita semua selaku manusia yang sangat dekat dengan tekhnologi modern yang mengharuskan kita untuk bekerja lebih cepat.

    D.        Manfaat Penulisan
Dalam penulisan kraya tulis ini penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi penulis   maupun pembaca, adapun manfaatnya yaitu:
1. Manfaat bagi penulis
a.       Menambah pengetahuan penulis tentang bahaya nya mi instan,
b.      Mengasah kemampuan penulis dalam menulis sebuah karya tulis ilmiah, dan lain-lain.

2.      Manfaat bagi pembaca
a.       Menambah pengetahuan pembaca tentang bahayanya mi instan,
b.      Meningkatkan daya nalar pembaca dalam memahami sebuah karya tulis ilmiah, dan lain-lain.

   E.   Metode Penelitian
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode studi pustaka yakni dengan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber yang ada. Baik sumber dari buku-buku maupun yang bersumber dari internet.

  F.   Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah kadar nipagin sesuai dengan standar Permenkes RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan yaitu sebesar 250 mg/kg.

  G. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar nipagin pada kecap mi instan apakah sesuai dengan standar Permenkes RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan yaitu sebesar 250 mg/kg.

H.  Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi apakah penggunaan nipagin pada kecap mi instan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Permenkes RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan



BAB II
PENGENALAN MI INSTAN


   A.    Sejarah Mi Instan

Mi instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya.

Mi instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mi dalam gelas bermerek Cup Noodle.

Kemasan mi adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi hidangan mi tersebut. Menurut sebuah survei Jepang pada tahun 2000, mi instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20, (Karaoke di urutan kedua dan CD hanya di urutan ketiga). Hingga 2002, setidaknya ada 55 juta porsi mi instan dikonsumsi setiap tahunnya di seluruh dunia.



    B.  Mi Instan di Indonesia

Mi instan di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh PT Lima Satu Sankyu yang berdiri pada bulan April 1968. Pada 1977 perusahaan ini merubah namanya menjadi PT Lima Satu Sankyu Indonesia yang lantas dirubah lagi menjadi PT Supermie Indonesia sesuai dengan merk dagang utamanya Supermie.

Mi instan sudah merupakan salah satu makanan terfavorit warga Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mi instan atau mempunyai persediaan mi instan di rumah. Bahkan tak jarang orang membawa mi instan saat ke luar negeri sebagai persediaan "makanan lokal" jika makanan di luar negeri tidak sesuai selera.

Indomie adalah merek mi instan yang paling terkenal di Indonesia - saking terkenalnya hingga orang Indonesia memanggil mi instan dengan sebutan "indomie" walaupun yang dikonsumsi tidak bermerek Indomie. Merek mi instan lainnya yang terkenal antara lain adalah Supermi, Sarimi, Salam Mie, Mi ABC, Gaga Mie, Mie Sedaap. Produsen yang mendominasi produksi mi instan di Indonesia adalah Indofood Sukses Makmur yang memproduksi Indomie, Supermi dan Sarimi.

Saat ini, Indonesia adalah produsen mi instan yang terbesar di dunia. Dalam hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul dengan Indonesia dengan 12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus. Namun Korea Selatan mengonsumsi mi instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus, dan Jepang dengan 42 bungkus.



    C.  Kandungan Mi Instan

Kandungan bahan yang terdapat dalam mi instan bermacam-macam. Dan rata-rata bahan yang terkandung dalam mi instan adalah bahan-bahan yang bersifat membahayakan bagi tubuh manusia.

1.      Bumbu Pelengkap
Bahan yang biasa digunakan sebagai pelengkap dalam mi instan adalah MSG atau Vetsin dan dalam bahan pelengkapnya juga terdapat HVP (Hidrolized Vegetable Protein) dan juga yeast extract.


2.      Bahan Penambah Rasa
bahan penambah rasa atau flavor sangat sering digunakan dalam mi instan. Yang mana bahan inilah nantinya yang akan menunjukkan rasa mi, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya

3.      Minyak Sayur

4.      Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya

5.      Kecap dan Sambal
Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya. Selain itu mi instan juga terbuat dari lilin yang membuat mi instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak.



BAB III
BAHAYA MI INSTAN DAN PENCEGAHAN ZAT-ZAT BERBAHAYA


 A.    Nilai Gizi Mie Instan


Berikut ini adalah beberapa informasi gizi atau kandungan gizi untuk produk mie instan indomie:


Supermi Rasa Kaldu Ayam
Mie Sedap Rasa Kari Ayam
Indomie Rasa Soto Mie
Energi Total
300 kkal
340 kkal
340 kkal
Energy dari Lemak
90 kkal
130 kkal
110 kkal
Lemak Total
Lemak Jenuh
Kolesterol
10 g | 17% AKG
6 g | 31% AKG
0 mg | 0% AKG
14 g | 23% AKG
7 g | 41% AKG
0 mg | 0% AKG
12 g | 22% AKG
4 g | 19% AKG
0 mg | 0% AKG
Protein
6 g | 10% AKG
8 g | 14% AKG
7 g | 15% AKG
Karbohidrat Total
Serat makanan
Gula
46 g | 15% AKG
2 g | 7% AKG
2 g
44 g | 15% AKG
2 g | 8% AKG
3 g
50 g | 15% AKG
2 g | 9% AKG
2 g
Natrium
870 mg | 38% AKG
980 mg | 43% AKG
600 mg | 25% AKG

*Tabel : Perbandingan nilai gizi mie instan dari beberapa produk. Bisa dilihat pada bungkus belakang masing-masing mie instan.


Di kemasan mie instan tertulis : “Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi Anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.” Nilai AKG yang digunakan ini mengacu pada The Percent Daily Value yang menjadi patokan pada pelabelan nutrisi yang dianjurkan oleh The US Food and Drug Administration Center for Food Safety and Applied Nutrition. Nilai persen Daily Value (disingkat DV) mengindikasikan persentase kebutuhan harian yang direkomendasikan bagi setiap zat gizi per kemasan untuk satu kali saji. Nilai asupan 2000 kkal telah disepakati sebagai acuan. Nilai ini dipilih oleh sebagian besar analis karena merupakan rata-rata kebutuhan kalori pada wanita post menopause. Grup ini memiliki resiko paling tinggi pada asupan kalori dan lemak yang berlebihan.

Gizi
Daily Value
%Total DV
Rekomendasi
Lemak Total
65 g
100% DV
Kurang dari
Lemak Jenuh
20 g
100% DV
Kurang dari
Kolesterol
300 mg
100% DV
Kurang dari
Protein
50 g
100% DV
Minimal
Karbohidrat
300 g
100% DV
Minimal
Serat makanan
25 g
100% DV
Minimal
Natrium
2400 mg
100% DV
Kurang dari

  *Tabel : Rekomendasi Daily Value. Angka ini didasarkan kepada kebutuhan energi sebanyak 2000 kalori. Nilai 'kurang dari' berarti target kebutuhan yang ingin dicapai sebaiknya lebih kecil dari DV. Nilai 'minimal' berarti target kebutuhan yang ingin dicapai sama atau lebih sedikit dari DV. 100%DV terjadi apabila nilai asupan sebenarnya sama besarnya dengan nilai DV.

Untuk memenuhi kebutuhan energi yang dihasilkan dari zat gizi di atas per satu kali saji, maka satu kemasan setidaknya mengandung komposisi :
  • Lemak                  : 30% dari kebutuhan kalori
  • Lemak jenuh        : 10% dari kebutuhan kalori
  • Karbohidrat          : 60% dari kebutuhan kalori
  • Protein                 : 10% dari kebutuhan kalori
  • Serat                    : 11,5 gr untuk setiap 1000 kalori
Kebutuhan kalori yang menjadi acuan adalah 2000 kalori. Standard makanan yang dinyatakan ‘sehat’ adalah rendah lemak, rendah lemak jenuh, rendah kolesterol dan rendah garam.
Dengan demikian, kita bisa menilai bahwa meskipun kandungan lemak, protein, dan serat dalam mie instan sudah memenuhi persentase Daily Value, namun belum memenuhi kebutuhan akan karbohidrat. Setidaknya membutuhkan 6-7 bungkus mie instan untuk bisa memenuhi kebutuhan karbohidrat, tapi itu berarti akan lebih banyak lemak, protein, dan garam sehingga kurang baik. Lihat tabel rekomendasi daily value di atas.


 B.     Bahan Bahaya Mie Instan
                        Bagaimanapun mie instan tak dapat menggantikan makan penuh (wholesome food) dan hanya bisa dijadikan makanan bantu sementara (selingan) dan tidak boleh di konsumsi secara terus menerus karena berakibat sangat buruk bagi kesehatan hal it disebabkan kandungan zat (campuran dalam pembuatan ) mie instan. Zat kimia pada mie Instant diantaranya:

  1.MSG (Mononatrium glutamate)
MSG merupakan garam natrium dari asam glutamat yang berfungsi untuk memberikan cita rasa pada makanan, dalam usus halus glutamate berfungsi sebagai sumber tenaga bagi absorpsi unsur-unsur nutrisi kedalam darah.Tapi, apabila bahan pengawet dan MSG ini dikonsumsi secara terus menerus secara berkepanjangan, maka akan berdampak buruk pada kesehatan. Berdasarkan penelitian ilmiah oleh  Russell Blaylock, penulis buku Excitotoxins – The Taste That Kills, MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat mematikan sel-sel otak,  MSG dapat menyebabkan :
Mual, Alergi, Serangan asma, Sakit kepala, Mulut terasa kering, Hilang ingatan rasa haus, pusing, tubuh kejang,  jantung berdebar-debar & hipertensi.


  2.Nipagin

Nipagin banyak ditemui pada mi basah, camilan dan berbagai jenis minuman. Nipagin berfungsi untuk memperpanjang masa simpan makanan dan efektif melawan mikroba yang membuat makanan cepat rusak. Nipagin berfungsi sebagai  zat tambahan untuk mencegah jamur dan ragi. Methyl p hydroxybenzoate  adalah salah satu dari jenis pengawet yang banyak digunakan untuk kosmetik dan obat. Walaupun demikian penggunaan nipagin dibolehkan dalam kadar tertentu & setiap Negara mempunyai batas pemakaian nipagin yang berbeda-beda. Di Amerika Serikat, Kanada, dan Singapura penggunaan nipagin 1.000 mg/kg, Hongkong 550 mg/kg, sedangkan Indonesia 250 mg/kg.

3. Zat Lilin

            Zat lilin berfungsi untuk mencegah agar mie tidak lengket ketika disajikan hal ini terbukti ketika mie dimasak airnya menguning. Adanya zat lilin pada mie Instant sebenarnya masih kontraversi sebgaimana dibantah oleh BPOM RI & salah satu produsen mie Instant (PT. Indofood) dalam pernyataannya “Geletinasasi pada mie disebabkan mie dibuat dengan pengukusan dan penggorengan “  namun sebagian pengamat mencurigai adanya kandungan zat lilin dari mie Instant.

4. Tartrazin CI 19140
Merupakan termasuk bahan aditif yang dugunakan sebagai pewarna makanan, tapi lebih sering digunakan untuk pewarna minuman karena sifatnya yang larut dalam air. Tartrazin digunakan untuk produk-produk biskuit, mie instan, cereal, instan soup, permen, es krim, minuman kaleng, dan sebagainya. Tartrazin juga digunakan pada produk bukan makanan seperti sabun, kosmetik, shampoo, moisturizer, pewarna alis, produk perawatan rambut dll. penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain.
Jumlah bahan pengawet pada mie instant masih banyak pada bagian ini kami hanya menyebutkan empat saja.

5. Minyak Sayur

Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.

6.        Solid Ingredient

Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.
7.      Kecap dan Sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya. Karena saat ini juga marak saus dan sambal yang palsu sehingga makin menambah tentang bahaya mie instant yang sering dikonsumsi.

  C.  Penelitian Mie Instant
Ternyata mie instan bukan cuma kandungan nutrisinya yang kurang, tapi juga bisa merugikan kesehatan. Menurut Prof C Hanny Wijaya, Food Science Expert dan Head of Food Chemistry Division IPB, mengatakan jika memilih makan mi instan penting untuk memerhatikan papan gizi pada kemasan mi instan. Tak ada aturan pasti seberapa sering boleh makan mi instan akan tetapi penting bagi setiap orang untuk menjalankan pola makan dengan gizi seimbang dan kebiasaan makan yang baik juga memerhatikan unsur kesehatan.

Bagi mereka-mereka yang mengkomsumsi salah satunya menurut dokter, mie instan penyebab timbulnya kanker. Hal itu disebabkan oleh zat lilin sebagai campuran pembuatan mie instan yang berfungsi agar mie instan tidak lengket saat dimasak. Walaupun hasil dari penelitian Badan POM isu lilin yang ada dalam mie instan dinyatakan tidak benar 
Isu Lilin di Mie Instan.  Isu ini ternyata itu tidak benar. Mengenai isu lilin pada mie instan, Badan POM mengatakan tidak menemukan adanya bahan tersebut. Mengenai penggunaan lilin ini pun dibantah oleh salah satu produsenmie instan di Indonesia, PT Indofood. “Geletinasasi pada mie disebabkan mie dibuat dengan pengukusan dan penggorengan. Jadi, isu lilin kan isu lama yang tidak benar,” kata Siegfried, Public Relation PT Indofood cabang Jawa Barat.
Sanggahan dari Billy N. ini membantah isu yang pernah dimuat di harian Pikiran Rakyat:
Menanggapi artikel yang ditulis oleh Bpk.Agus Rakasiwi, ‘Hindari Makan Mie Instan Setiap Hari’ di ‘PR’ hari Kamis, 2 November 2006 halaman 21 (’Kampus’). Ada beberapa kesalahan yang fatal dimuat di artikel tersebut yang dibaca oleh sangat banyak orang.
Saya tahu kalau artikel tersebut bertujuan baik, namun banyak isi artikel tersebut yang dikutip dari sumber-sumber yang tidak jelas, termasuk e-mail yang di-forward dari milis ke milis yang isinya sebagian besar adalah bohong & penulisnya tidak jelas (tergolong ’spam’), misalnya soal isu mie instan yang dilapisi lilin, padahal setahu saya, itu sama sekali tidak benar.
Kalau betul begitu, maka di air rebusan mie instan ketika dimasak akan ‘mengapung’ lilin cair. Juga, di daftar komposisi mi tidak dicantumkan apapun yang berkaitan dengan lilin.

    D.    Penyakit Mengkonsumsi Mie Instan

    Ada seorang pramugari SIA (Singapore Air) yang setelah berhenti dan kemudian menjadi seorang ibu rumah tangga, tidak memasak tetapi hampir selalu mengkonsumsi Mie Instan setiap kali dia makan. Kemudian akhirnya menderita kanker dan meninggal. Jika kita perhatikan Mie China yang berwarna kuning yang biasa ditemukan di pasar, dari hasil pengamatan, mi yang belum dimasak tersebut akan terlihat seperti berminyak. Lapisan minyak ini akan menghindari lengketnya mi tersebut satu dengan lainnya. Mie Wonton yang masih mentah biasanya ditaburkan tepung agar terhindar dari lengket. Ketika tukang masak akan memasak mi, dia memasaknya pertama-tama dalam air panas, kemudian dibilas/ditiriskan dengan air dingin sebelum dimasak dengan air panas lagi. Memasak dan meniriskan dengan cara ini akan dapat menghindari lengketnya mi tersebut satu sama lainnya. Tukang masak memberikan minyak dan saos pada mi tersebut agar tidak menjadi lengket ketika akan dikonsumsi secara kering (tanpa kuah).
Aturan masak dalam membuat Spaghetti (Mie dari Italia), akan dibutuhkan minyak dan mentega yang ditambahkan terlebih dahulu pada air rebusan Spaghetti untuk menghindari lengketnya pasta tersebut. Berikut adalah yang harus diwaspadai tentang bahaya mie instant.
     Ada orang yang sekarang usianya sekitar 48 tahunan tapi sudah 4 tahun terakhir ini kemana-mana membawa alat, maaf, sebagai pengganti anusnya, karena usus bawah sampai dengan anus telah dipotong sebab sudah tidak bisa dipakai lagi pasalnya waktu mahasiswa dengan alasan ekonomi mengonsumsi mie instant secara berlebihan sehingga bagian usus yang dipotong tersebut adalah tempat mengendapnya bahan pengawet yang selalu ada di setiap mie instant mungkin sejenis borax pengawet untuk mayat (data menunjukan bahwa import borax dan sejenisnya sangat besar ke Indonesia) dan walhasil menimbulkan pembusukan di tempat tersebut, semoga semua pihak berhati hati dalam mengkonsumsi makanan seperti bakso, sosis, mie dll.
     Ada lagi, orang yang pernah kena kanker getah bening (8 kelenjar getah bening kena), dan berobat selama hampir 1 tahun di Singapore menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997 (untung ditanggung kantor), akibat dia mengkonsumsi indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari(dengan alasan karena istrinya sibuk kerja). Menurut dokter yg mengobatinya, penyebab utamanya adalah pengawet yg ada di indomie dan korned tsb.
 
     Seorang bocah rutin mengkonsumsi mie instant setiap hari & hanya sedikit  mengkonsumsi nasi, setelah beberapa lama, keadaan tubuhnya berubah drastis warna kulitnya mulai kekuningan badannya pun semakin kurus. Seorang ahli menganjurkan kepada orang tuanya agar ia berhenti mengkonsumsi mie instant



BAB IV
PENUTUP

 A.    Kesimpulan

Banyak diantara masyarakat yang menyukai mie instan karena proses pembuatannya yang sederhana dan

  B.  Saran 
1. Tidak Menggunakan Kuah Rebusan Pertama
Banyak orang yang percaya bahwa air rebusan pertama mi instant mengandung berbagai bahan pengawet yang bisa membahayakan kesehatan tubuh bagi yang memakannya. Yang lumayan aman adalah dengan mengonsumsi mie goreng instan karena tidak perlu menggunakan air rebusannya. Jika makan mie rebus sebaiknya air pertama yang dipakai merebus dibuang lalu isi air kembali untuk merebus ulang hingga matang.
2. Tidak Memakai Kecap dan Sambal Bawaan Mie Instant
Kasus mie instan lokal kita di luar negeri memperlihatkan adanya zat pengawet dalam kecap dan mungkin juga di dalam saus sambal yang disisipkan dalam bungkus kemasan mi instan. Kurangnya keterbukaan isi kandungan mie instan oleh perusahaan produsen membuat kita khawatir. Dengan demikian siapkan selalu kecap dan saus sambal sendiri daripada menggunakan kecap dan sambel bawaan mie instant.
3. Mengurangi Pemakaian Bumbu Terlampir
Biasanya ada bumbu serbuk kering, bubuk lada dan minyak sayur untuk dicampur bersama dengan mie instant yang sudah masak. Namun untuk lebih aman gunakan saja 50% sampai dengan 75% bumbu-bumbu yang diberikan. Rasanya pun juga masih enak dan lama-lama bisa terbiasa dengan rasa yang tidak terlalu kuat.
4. Jangan Memasak Berkali-Kali di Air Rebusan Yang Sama
Biasanya pedagang penjaja mie instant baik yang di gerobak dorong maupun yang berada di warung-warung menggunakan panci yang sama dengan air rebusannya yang telah dipakai berulang-ulang kali untuk merebus mie sehingga airnya terlihat sangat kental dan keruh akan air bekas rebusan mie instan. Sebaiknya pilih tempat yang selalu memasak dengan air baru atau minta rebus mienya dengan air yang baru.
5.Karena kandungan gizinya yang kurang
 Penambahan sayuran sangat direkomendasikan. Banyak jenis sayur dapat anda tambahkan bila hendak mengonsumsi mi instan. Tetapi, jangan rebus terlalu lama karena zat gizi sayuran bisa hilang karena rebusan air panas


No comments:

Post a Comment