Mie
Instan dan Bahayanya Bagi Tubuh
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang
Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya Karya tulis ini dapat kami
selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam Karya tulis ini kami menulis tentang
“Mi Instan dan Bahayanya Bagi Tubuh”, yang mana sudah sangat jelas dalam kehidupan
kita.
Karya
tulis ini dibuat dalam rangka melengkapi bahan untuk presentasi kami mengenai
mie instan dan bahayanya bagi tubuh yang akan dibahas bersama dalam kegiatan
diskusi kelompok yang akan diadakan. Dalam proses penulisan karya
tulis ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan
saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan :
- Bernasih Sofiah S.Pd., selaku guru yang memberikan kami topik dan arahan dalam penulisan karya tulis kami ini.
- Teman-teman yang selalu memberikan dukungan agar kami tidak pernah putus asa dalam menyelesaikan masalah yang kami hadapi dalam penulisan karya tulis ini.
- Orang tua kami yang telah mendukung kami untuk selalu giat dalam belajar sehingga menumbuhkan memotifasi kami untuk lebih sungguh-sungguh lagi dalam belajar/ dalam pembuatan karya tulis ini.
- Pihak-pihak terkait.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca yang budiman demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian
karya tulis yang kami buat semoga bermanfaat
Bekasi,
25 Januari 2012
Penyusun
Rafika Putri Nilamsi
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………………………
i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..……
ii
DAFTAR ISI ………….................…………………………………………….……
iv
BAB
I PENDAHULUAN …………………………………..........……... 1
- Latar Belakang………………………………….........………..….. 2
- Rumusan Masalah ……………………..……………………...….. 3
- Tujuan Penulisan............................................................................ 4
- Manfaat penulisan........................................................................... 5
- Metode penelitian.......................................................................... 6
BAB
II PENGENALAN MIE INSTAN..…………………....…............... 7
A.
Sejarah Mie
Instan................................................................................
8
B.
Mie Instan di Indonesia........................................................................
9
C.
Kandungan Mie
Instan........................................................................ 10
BAB III BAHAYA MIE
INSTAN............................................................. 11
A.
Nilai Gizi Mi
Instan.............................................................................
12
B.
Bahan Berbahaya Mie
Instan.............................................................. 13
C.
Penelitian Mie
Instan
D.
Penyakit
Mengkonsumsi Mie Instan
BAB IV PENUTUP...................................................................................
14
A.
Kesimpulan.........................................................................................
15
B.
Saran...................................................................................................
16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Mamofuku Ando, pria kewarganegaraan Jepang, kelahiran
Taiwan, tahun 1911. Berkat kerja keras dan jerih payahnyalah maka kita sekarang
ini bisa menikmati kelezatan mie instan. Makanan cepat saji dengan banyak
sekali penggemar, yang masuk ke wilayah Indonesia pertama kali pada pertengahan
tahun 1960-an.
Dahulu, semenjak ditinggal oleh orangtuanya, Ando
kecil yang berumur (3) tiga tahun terpaksa harus membantu neneknya untuk
mengurus rumah. Balita ingusan itu pun terpaksa harus mengurus dan menjaga toko
milik neneknya. Belum lagi ditambah dengan tanggung jawab mengurus cucian
pakaian dan memasak untuk seluruh keluarga. Hasilnya sangat positif. Ando
kecil, menjadi terampil dan pandai memasak , akan tetapi ada konsekwensi yang
harus diambil yaitu sekolahnya menjadi terlantar. Nilai pelajaran Ando banyak
yang merah. Bahkan Ando pernah terancam tidak naik kelas.
Menjadi pedagang yang sukses adalah angan-angannya
sejak masa sekolah dulu. Harta peninggalan orangtuanya pun digunakan untuk
berdagang pakaian rajutan di Taiwan dan Osaka-Jepang.
Usahanya dapat terbilang maju, meskipun pada masa itu
pakaian rajutan hanya digunakan pada musim-musim tertentu seperti di musim
dingin. Dari usahanya ini, Ando bisa kembali menyelesaikan pendidikan ke bangku
sekolah menengah yang sempat terbengkalai.
Suksesnya dalam berdagang, membuatnya melebarkan sayap
bisnis. Mulai dari pakaian, bahan tekstil, senjata, onderdil, hingga
mesin-mesin berat.
Suatu kali, nasib buruk menimpa Ando. Ia dituduh
melakukan korupsi dalam perdagangan senjata dan onderdil bahan baku pesawat
terbang. Ia lantas dijebloskan ke sel tahanan. Setelah dua tahun masa
tahanannya, ia pun dibebaskan.
Pada tahun 1956, di usianya yang ke-45, harta
satu-satunya yang ia miliki adalah rumah. Kala itu, Amerika Serikat sedang
gencar-gencarnya menyumbangkan gandum ke seluruh wilayah Jepang yang sedang
mengalami kesulitan pangan. Harga terigu menjadi sangat murah. Pemerintah
Jepang pun menganjurkan seluruh rakyatnya untuk mengkonsumsi roti gandum dan
terigu sebagai pengganti nasi.
Melihat banyak sekali orang yang melahap mie di dekat
Pasar Harikyu di Osaka-Jepang, maka pikiran Ando mulai tergugah. Kenapa tidak
membuat mie berbahan dasar terigu? Bukankah orang Jepang sangat menyukai mie?
Apalagi mie adalah makanan pokok yang dirasa sangat enak, murah, tahan lama,
dan tidak terlalu sulit untuk mengolahnya.
Ide cemerlang itu kemudian bergulir di benaknya. Cuma
ia tidak mau membuat mie biasa yang sudah banyak beredar di pasaran. Ia ingin
membuat mie dengan bentuk lain yang lebih enak, lebih cepat diolah, lebih
efisien, serta gampang didapat di mana-mana.
Ando mulai mewujudkan impiannya dengan membeli mesin
pembuat mie dan bereksperimen membuat mie instan di emper (teras /beranda)
rumahnya. Mula-mula adonan mie yang sudah berbentuk mie digoreng agar lebih
awet, gurih dan cepat diolah. Lalu ia pun menimbang-nimbang rasa untuk kuahnya
itu. Dipilihnya kuah ayam, karena rasanya yang netral dan tidak amis. Sorenya,
Ando mulai membawa sekeranjang contoh mie-nya ke pasar. Ternyata seluruh
mie-nya ludes terjual di hari itu juga!
Pertengahan tahun 1958. Mamofuku Ando sudah mulai
kewalahan menangani pesanan. Rumahnya yang kecil, sudah tidak kuasa menampung
pesanan. Ia lalu memindahkan usahanya itu ke sebuah gudang murah yang kosong di
Osaka. Di sanalah Ando yang dibantu oleh keluarganya membuat mie instan. Sejak
itulah, banyak perusahaan dan toko-toko besar berebut ingin menjadi penyalur
mie instan-nya.
Pada bulan Desember 1958, Ando menamakan perusahaannya
Nissin Food Industries. Dengan seiring dinamakannya produk mie instannya, maka
orang mulai mengingat merk tersebut sebagai merk mie instan pertama yang amat
digemari di Jepang.
Tahun 1960, ia membuka pabrik kedua, dan pada tahun
1961, lahirlah pabrik ketiga dan keempat yang tersebar di beberapa wilayah di
Jepang. Meski mie instan sangat laris, ia tidak bosan-bosan bereksperimen untuk
memperbaiki mutu dan cita rasa. Ia selalu melibatkan keluarga, teman, dan
masyarakat sekitarnya untuk mencicipi mie-mie instan baru yang ia ciptakan.
Cara ini ia tempuh, untuk benar-benar mengetahui selera pasar dalam menilai
hasil racikan mie-nya.
Bicara tentang perbaikan mutu dan kualitas mie
instan-nya, Ando bahkan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk
memperkenalkan dan menjajaki selera Eropa terhadap mie instan. Untuk
mempelajari kemungkinan tersebut, ia berkeliling Eropa dan Amerika Serikat
tahun 1966.
Di Eropa, ia melihat orang makan mie menggunakan
garpu, tanpa kuah dan memakai piring sebagai alas makan. Menyeruput kuah mie
dianggap tidak sopan. Padahal, orang Jepang biasa menyeruput kuah mie yang
panas berasap, ini bertujuan menambah nafsu makan, semangat, dan menghormati
tuan rumah.
Ia juga mengamati ada bahan kaldu yang bisa dilarutkan
dengan air panas tanpa harus memasak. Ando juga akhirnya tahu, bahwa ada
“wadah” kertas sekali pakai dan kertas alumunium sebagai wadah kedap udara.
Ando pun mulai mendapatkan ilham untuk membuat mie
instan dalam wadah berbahan styrofoam, yang untuk kemudian ditutup rapat-rapat
dengan lapisan alumunium. Mie instan itu kemudian tidak perlu dimasak, tapi
cukup diseduh saja. Supaya tidak hancur terkocok-kocok saat distribusi, kontur
mie dibuat agak lebih tebal. Dan dalam kemasannya disediakan garpu untuk
menyantap.
Ide ini berbuah manis. Di tahun 1970, Ando memetik
sukses dengan memasarkan mie instan dengan kemasan yang efisien, dan praktis.
Ando tidak hanya memasarkan mie instannya ke seluruh Asia, akan tetapi juga
memasarkan mie instannya ke wilayah Amerika Serikat dan beberapa di negara
Eropa. Mereka menyambut baik impor makanan dari Ando yang inovatif tersebut.
Bahkan ada beberapa pengusaha Eropa yang menjulukinya “The Inovator of The
Year”.
Di puncak keberhasilannya, Mamofuku Ando yang pada
tahun 1988 genap berumur 77 tahun, membangun dan meresmikan Foodeum Tower di
Shinjuku-Tokyo. Gedung itu sangat legendaris hingga kini, dan disebut juga
sebagai “Istana Mie”, karena di dalamnya mempunyai banyak sekali restoran mie,
tempat disko, tempat kursus/pelatihan membuat mie, dan museum mie dan alat-alat
membuat mie.
Semakin berkembangnya zaman dan
semakin tingginya tekhnologi manusia. Membuat manusia selalu disibukkan setiap
harinya, bahkan banyak diantara mereka yang sampai melupakan salah satu
kebutuhan pokok mereka yang sangat penting dalam kehidupan mereka. Makan
merupakan salah satu kebutuhan yang sangat pokok dalam kehidupan manusia.
Namun, dengan kesibukkan yang mereka lakukan mereka selalu berupaya dalam
melakukan sesuatu dengan serba instan atau cepat.
Begitupun dengan makannya, manusia cenderung memakan makanan
yang serba instan. Salah satunya adalah mi instan. Bahkan ada sebagian dari
mereka yang menjadikan mi sebagai makanan pokok mereka sehari-hari ataupun
sebagai pengganti makanan jika mereka berada di suatu daerah yang mana mereka
tidak menyukai makanan di daerah tersebut, sehingga mereka menggantinya dengan
mi instan.
Bahkan ada juga beberapa diantara mereka yang sudah
menjadikan mi instan sebagai makanan sehari-hari dari kecil dan ada juga yang
menjadikan sebagai makanan utama dalam keluarga mereka. Dengan alasan-alasan
tersebutlah penulis menjadikan “Mi Instan” sebagai tema dalam penulisan karya
tulis ilmiah penulis.
Seiring makan
mie instant tidak baik untuk kesehatan, dapat menyebabkan rambut sering rontok,
kanker usus, ginjal batu, gagal ginjal, dan mungkin bisa penyakit lainnya..
Sebenarnya mie instant tidak berbahaya untuk dikonsumsi tapi kalau setiap hari
makan mie instant itu berbahaya karena mie instant mengandung zat zat kimia
dalam bumbunya dan mie nya yang cukup berbahaya. Makan mie
instant zat-zat tersebut akan menumpuk dalam tubuh
kita tanpa sempat dibuang. kalau makan nya jarang-janrang zat-zat tersebut akan terbuang dalam urine. Jadi sering minum itu baik untuk kesehatan terutama
ginjal kita, karena ginjal
menyaring zat yang berbahaya.
Mungkin ada yang berkomentar soal
mie instant atau tambahan kadar
natrium yang tinggi di dalam mie instant akan menetralkan lambung, sehingga
lambung akan
mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung
yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa
perih.
Sedangkan bagi penderita hipertensi,
natrium akan meningkatkan
tekanan darah karena ketidak seimbangan antara nat bumbu-bumbu
yang terdapat dalam kemasan
makanan instan mengandung bahan pengawet dan kadar MSG dan garam yang tinggi. Dan apabila bahan pengawet dan MSG ini
dikonsumsi dikonsumsi secara terus menerus secara berkepanjangan, maka
akan berdampak buruk pada kesehatan...
MSG akan berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan
dan terus menerus. Semua itu
ada ambang batasnya. Kalau melebihi bakal menjadi
penyakit. Sekiranya sehari max 1 sendok teh peres. Jika mau bikin mie instant misalnya dengan terpaksa pake bumbu dikurangi aja bumbunya jadi 1/2nya. Bahkan kalau perlu
gak usah pakai diganti dengan kaldu ayam.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah efek mi instan bagi
tubuh manusia?
2. Bahan-bahan seperti apa saja
kah yang harus kita waspadai dari pada mi instan?
3. Bagaimanakah pencegahan ataupun
pengobatan dari zat-zat yang berbahaya bagi tubuh manusia?
C.
Tujuan Penulisan
Dalam
karya tulis ilmiah tentang “Mi Instan dan Bahayanya bagi Tubuh Manusia” yang
penulis tulis ini terdapat tujuan-tujuan yang bersifat umum dan tujuan yang
bersifat khusus.
1. Tujuan yang Bersifat Umum
a. Dengan penulisan karya
tulis ilmiah ini diharapkan nantinya kita dapat betul-betul mengetahui bagaimana mi instan sangat mempengaruhi tubuh
kita.
b. Selain itu, penulis juga
berharap dengan penulisan karya tulis ilmiah ini dapat membantu kita untuk
lebih lebih dalam lagi mengenal mi, mulai dari kandungannya sampai poses
memasaknya khususnya mi instan
2. Tujuan yang bersifat
khusus
a. Dengan penulisan karya
tulis ilmiah ini, penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat selalu
mengingatkan penulis bagaimana bahayanya mi instan bagi tubuh penulis khususnya
maupun orang lain.
b. Dengan adanya karya
tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi salah satu tulisan yang bisa menjadi
salah satu acuan bagi kita semua selaku manusia yang sangat dekat dengan
tekhnologi modern yang mengharuskan kita untuk bekerja lebih cepat.
D.
Manfaat Penulisan
Dalam
penulisan kraya tulis ini penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi
penulis maupun pembaca, adapun manfaatnya yaitu:
1. Manfaat bagi penulis
a. Menambah pengetahuan penulis tentang
bahaya nya mi instan,
b. Mengasah kemampuan penulis dalam
menulis sebuah karya tulis ilmiah, dan lain-lain.
2. Manfaat bagi pembaca
a. Menambah pengetahuan pembaca tentang
bahayanya mi instan,
b. Meningkatkan daya nalar pembaca
dalam memahami sebuah karya tulis ilmiah, dan lain-lain.
E. Metode
Penelitian
Dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode studi pustaka
yakni dengan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber yang ada. Baik sumber dari
buku-buku maupun yang bersumber dari internet.
F. Hipotesis
Hipotesis dari
penelitian ini adalah kadar nipagin sesuai dengan standar Permenkes RI Nomor
722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan yaitu sebesar 250 mg/kg.
G. Tujuan Penelitian
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menentukan kadar nipagin pada kecap mi instan
apakah sesuai dengan standar Permenkes RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang
bahan tambahan makanan yaitu sebesar 250 mg/kg.
H. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi apakah
penggunaan nipagin pada kecap mi instan sesuai dengan standar yang ditetapkan
oleh Permenkes RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan
BAB II
PENGENALAN MI INSTAN
A. Sejarah Mi Instan
Mi
instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu
dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan
menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya.
Mi
instan diciptakan oleh Momofuku
Ando
pada 1958, yang kemudian mendirikan
perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan
pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa
ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mi
dalam gelas bermerek Cup Noodle.
Kemasan
mi adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk
memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke
gelas, melengkapi hidangan mi tersebut. Menurut sebuah survei Jepang pada tahun 2000, mi instan
adalah ciptaan terbaik Jepang abad
ke-20,
(Karaoke di urutan kedua dan CD hanya di urutan ketiga). Hingga 2002, setidaknya ada 55 juta porsi mi
instan dikonsumsi setiap tahunnya di seluruh dunia.
B. Mi Instan di Indonesia
Mi instan di Indonesia pertama kali
diperkenalkan oleh PT Lima Satu Sankyu yang berdiri pada bulan April 1968. Pada
1977 perusahaan ini merubah namanya menjadi PT Lima Satu Sankyu Indonesia yang
lantas dirubah lagi menjadi PT Supermie Indonesia sesuai dengan merk dagang
utamanya Supermie.
Mi
instan sudah merupakan salah satu makanan terfavorit warga Indonesia. Bisa
dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mi instan atau mempunyai
persediaan mi instan di rumah. Bahkan tak jarang orang membawa mi instan saat
ke luar negeri sebagai persediaan "makanan lokal" jika makanan di
luar negeri tidak sesuai selera.
Indomie adalah merek mi instan yang paling
terkenal di Indonesia - saking terkenalnya hingga orang
Indonesia memanggil mi instan dengan sebutan "indomie" walaupun yang
dikonsumsi tidak bermerek Indomie. Merek mi instan lainnya yang terkenal antara
lain adalah Supermi, Sarimi, Salam
Mie,
Mi
ABC,
Gaga
Mie,
Mie Sedaap. Produsen yang mendominasi produksi
mi instan di Indonesia adalah Indofood Sukses Makmur yang memproduksi Indomie, Supermi
dan Sarimi.
Saat
ini, Indonesia adalah produsen mi instan yang terbesar di dunia. Dalam hal
pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat teratas, dengan
44,3 milyar bungkus, disusul dengan Indonesia dengan 12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus. Namun Korea Selatan mengonsumsi mi instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per
tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus, dan Jepang dengan 42 bungkus.
C. Kandungan Mi Instan
Kandungan
bahan yang terdapat dalam mi instan bermacam-macam. Dan rata-rata bahan yang
terkandung dalam mi instan adalah bahan-bahan yang bersifat membahayakan bagi
tubuh manusia.
1. Bumbu Pelengkap
Bahan
yang biasa digunakan sebagai pelengkap dalam mi instan adalah MSG atau Vetsin
dan dalam bahan pelengkapnya juga terdapat HVP (Hidrolized Vegetable Protein)
dan juga yeast extract.
2. Bahan Penambah Rasa
bahan
penambah rasa atau flavor sangat sering digunakan dalam mi instan. Yang mana
bahan inilah nantinya yang akan menunjukkan rasa mi, apakah ayam bawang, ayam
panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya
3.
Minyak Sayur
4. Solid Ingredient
Solid
ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam,
bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya
5. Kecap dan Sambal
Kecap
dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya. Selain itu mi instan juga terbuat
dari lilin yang membuat mi instan tidak lengket satu sama lainnya ketika
dimasak.
BAB III
BAHAYA MI INSTAN DAN PENCEGAHAN ZAT-ZAT BERBAHAYA
A.
Nilai Gizi Mie
Instan
Berikut ini adalah beberapa informasi gizi atau kandungan
gizi untuk produk mie instan indomie:
Supermi Rasa Kaldu Ayam
|
Mie Sedap Rasa Kari Ayam
|
Indomie Rasa Soto Mie
|
|
Energi
Total
|
300
kkal
|
340
kkal
|
340
kkal
|
Energy
dari Lemak
|
90
kkal
|
130
kkal
|
110
kkal
|
Lemak
Total
Lemak Jenuh Kolesterol |
10
g | 17% AKG
6 g | 31% AKG 0 mg | 0% AKG |
14
g | 23% AKG
7 g | 41% AKG 0 mg | 0% AKG |
12
g | 22% AKG
4 g | 19% AKG 0 mg | 0% AKG |
Protein
|
6
g | 10% AKG
|
8
g | 14% AKG
|
7
g | 15% AKG
|
Karbohidrat
Total
Serat makanan Gula |
46
g | 15% AKG
2 g | 7% AKG 2 g |
44
g | 15% AKG
2 g | 8% AKG 3 g |
50
g | 15% AKG
2 g | 9% AKG 2 g |
Natrium
|
870
mg | 38% AKG
|
980
mg | 43% AKG
|
600
mg | 25% AKG
|
*Tabel : Perbandingan nilai gizi mie instan dari beberapa produk. Bisa dilihat pada bungkus belakang masing-masing mie instan.
Di kemasan mie instan tertulis : “Persen AKG berdasarkan
kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi Anda mungkin lebih tinggi atau
lebih rendah.” Nilai AKG yang digunakan ini mengacu pada The
Percent Daily Value yang menjadi patokan pada pelabelan nutrisi yang
dianjurkan oleh The US Food and Drug Administration
Center for Food Safety and Applied Nutrition. Nilai persen Daily
Value (disingkat DV) mengindikasikan persentase kebutuhan harian yang
direkomendasikan bagi setiap zat gizi per kemasan untuk satu kali saji. Nilai
asupan 2000 kkal telah disepakati sebagai acuan. Nilai ini dipilih oleh
sebagian besar analis karena merupakan rata-rata kebutuhan kalori pada wanita
post menopause. Grup ini memiliki resiko paling tinggi pada asupan kalori dan
lemak yang berlebihan.
Gizi
|
Daily Value
|
%Total DV
|
Rekomendasi
|
Lemak
Total
|
65
g
|
100%
DV
|
Kurang
dari
|
Lemak
Jenuh
|
20
g
|
100%
DV
|
Kurang
dari
|
Kolesterol
|
300
mg
|
100%
DV
|
Kurang
dari
|
Protein
|
50
g
|
100%
DV
|
Minimal
|
Karbohidrat
|
300
g
|
100%
DV
|
Minimal
|
Serat
makanan
|
25
g
|
100%
DV
|
Minimal
|
Natrium
|
2400
mg
|
100%
DV
|
Kurang
dari
|
*Tabel : Rekomendasi Daily Value. Angka ini didasarkan kepada kebutuhan energi sebanyak 2000 kalori. Nilai 'kurang dari' berarti target kebutuhan yang ingin dicapai sebaiknya lebih kecil dari DV. Nilai 'minimal' berarti target kebutuhan yang ingin dicapai sama atau lebih sedikit dari DV. 100%DV terjadi apabila nilai asupan sebenarnya sama besarnya dengan nilai DV.
Untuk memenuhi kebutuhan energi yang dihasilkan dari zat gizi di atas per
satu kali saji, maka satu kemasan setidaknya mengandung komposisi :
- Lemak : 30% dari kebutuhan kalori
- Lemak jenuh : 10% dari kebutuhan kalori
- Karbohidrat : 60% dari kebutuhan kalori
- Protein : 10% dari kebutuhan kalori
- Serat : 11,5 gr untuk setiap 1000 kalori
Kebutuhan kalori yang menjadi acuan adalah 2000 kalori. Standard makanan
yang dinyatakan ‘sehat’ adalah rendah lemak, rendah lemak jenuh, rendah
kolesterol dan rendah garam.
Dengan demikian, kita bisa menilai bahwa meskipun kandungan lemak, protein,
dan serat dalam mie instan sudah memenuhi persentase Daily Value, namun belum
memenuhi kebutuhan akan karbohidrat. Setidaknya membutuhkan 6-7 bungkus mie
instan untuk bisa memenuhi kebutuhan karbohidrat, tapi itu berarti akan lebih
banyak lemak, protein, dan garam sehingga kurang baik. Lihat tabel rekomendasi
daily value di atas.
B.
Bahan Bahaya Mie
Instan
Bagaimanapun
mie instan tak dapat menggantikan makan penuh (wholesome food) dan hanya bisa
dijadikan makanan bantu sementara (selingan) dan tidak boleh di konsumsi secara
terus menerus karena berakibat sangat buruk bagi kesehatan hal it disebabkan
kandungan zat (campuran dalam pembuatan ) mie instan. Zat kimia pada mie
Instant diantaranya:
1.MSG (Mononatrium glutamate)
MSG
merupakan garam natrium dari asam glutamat
yang berfungsi untuk memberikan cita rasa pada makanan, dalam usus halus
glutamate berfungsi sebagai sumber tenaga bagi absorpsi unsur-unsur nutrisi
kedalam darah.Tapi, apabila bahan pengawet dan MSG ini dikonsumsi secara terus
menerus secara berkepanjangan, maka akan berdampak buruk pada kesehatan.
Berdasarkan penelitian ilmiah oleh Russell
Blaylock, penulis buku Excitotoxins
– The Taste That Kills, MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang
merangsang dan dapat mematikan sel-sel otak, MSG dapat menyebabkan :
Mual, Alergi, Serangan asma, Sakit kepala, Mulut
terasa kering, Hilang ingatan rasa haus, pusing, tubuh kejang, jantung
berdebar-debar & hipertensi.
2.Nipagin
Nipagin banyak ditemui pada mi
basah, camilan dan berbagai jenis minuman. Nipagin berfungsi untuk
memperpanjang masa simpan makanan dan efektif melawan mikroba yang membuat
makanan cepat rusak. Nipagin berfungsi sebagai zat tambahan untuk
mencegah jamur dan ragi. Methyl p hydroxybenzoate adalah salah
satu dari jenis pengawet yang banyak digunakan untuk kosmetik dan obat.
Walaupun demikian penggunaan nipagin dibolehkan dalam kadar tertentu &
setiap Negara mempunyai batas pemakaian nipagin yang berbeda-beda. Di Amerika
Serikat, Kanada, dan Singapura penggunaan nipagin 1.000 mg/kg, Hongkong 550
mg/kg, sedangkan Indonesia 250 mg/kg.
3. Zat Lilin
Zat lilin
berfungsi untuk mencegah agar mie tidak lengket ketika disajikan hal ini
terbukti ketika mie dimasak airnya menguning. Adanya zat lilin pada mie Instant
sebenarnya masih kontraversi sebgaimana dibantah oleh BPOM RI & salah satu
produsen mie Instant (PT. Indofood) dalam pernyataannya “Geletinasasi pada
mie disebabkan mie dibuat dengan pengukusan dan penggorengan “ namun
sebagian pengamat mencurigai adanya kandungan zat lilin dari mie Instant.
4. Tartrazin CI 19140
Merupakan termasuk bahan aditif yang
dugunakan sebagai pewarna makanan, tapi lebih sering digunakan untuk pewarna
minuman karena sifatnya yang larut dalam air. Tartrazin digunakan untuk
produk-produk biskuit, mie instan, cereal, instan soup, permen, es krim,
minuman kaleng, dan sebagainya. Tartrazin juga digunakan pada produk bukan
makanan seperti sabun, kosmetik, shampoo, moisturizer, pewarna alis, produk
perawatan rambut dll. penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama
setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan
lain-lain.
Jumlah bahan pengawet pada mie instant masih banyak
pada bagian ini kami hanya menyebutkan empat saja.
5. Minyak Sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari
hewan atau dicampur dengan lemak hewan.
6.
Solid Ingredient
Solid ingredient
adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang
goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani
yang digunakan.
7. Kecap dan Sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho.
Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya.
Karena saat ini juga marak saus dan sambal yang palsu sehingga makin menambah
tentang bahaya mie instant yang sering dikonsumsi.
C. Penelitian Mie Instant
Ternyata mie instan bukan cuma kandungan
nutrisinya yang kurang, tapi juga bisa merugikan kesehatan. Menurut Prof C
Hanny Wijaya, Food Science Expert dan Head of Food Chemistry Division IPB,
mengatakan jika memilih makan mi instan penting untuk memerhatikan papan gizi
pada kemasan mi instan. Tak ada aturan pasti seberapa sering boleh makan mi instan
akan tetapi penting bagi setiap orang untuk menjalankan pola makan dengan gizi
seimbang dan kebiasaan makan yang baik juga memerhatikan unsur kesehatan.
Bagi mereka-mereka yang mengkomsumsi salah
satunya menurut dokter, mie instan penyebab timbulnya kanker. Hal itu
disebabkan oleh zat lilin sebagai campuran pembuatan mie instan yang berfungsi
agar mie instan tidak lengket saat dimasak. Walaupun hasil dari penelitian
Badan POM isu lilin yang ada dalam mie instan dinyatakan tidak benar
Isu Lilin di Mie Instan. Isu ini ternyata itu tidak benar. Mengenai isu lilin pada mie instan, Badan POM mengatakan tidak menemukan adanya bahan tersebut. Mengenai penggunaan lilin ini pun dibantah oleh salah satu produsenmie instan di Indonesia, PT Indofood. “Geletinasasi pada mie disebabkan mie dibuat dengan pengukusan dan penggorengan. Jadi, isu lilin kan isu lama yang tidak benar,” kata Siegfried, Public Relation PT Indofood cabang Jawa Barat.
Isu Lilin di Mie Instan. Isu ini ternyata itu tidak benar. Mengenai isu lilin pada mie instan, Badan POM mengatakan tidak menemukan adanya bahan tersebut. Mengenai penggunaan lilin ini pun dibantah oleh salah satu produsenmie instan di Indonesia, PT Indofood. “Geletinasasi pada mie disebabkan mie dibuat dengan pengukusan dan penggorengan. Jadi, isu lilin kan isu lama yang tidak benar,” kata Siegfried, Public Relation PT Indofood cabang Jawa Barat.
Sanggahan dari Billy N. ini membantah isu yang
pernah dimuat di harian Pikiran Rakyat:
Menanggapi artikel yang ditulis oleh Bpk.Agus Rakasiwi, ‘Hindari Makan Mie
Instan Setiap Hari’ di ‘PR’ hari Kamis, 2 November 2006 halaman 21 (’Kampus’).
Ada beberapa kesalahan yang fatal dimuat di artikel tersebut yang dibaca oleh
sangat banyak orang.
Saya tahu kalau artikel tersebut bertujuan baik, namun banyak isi artikel
tersebut yang dikutip dari sumber-sumber yang tidak jelas, termasuk e-mail yang
di-forward dari milis ke milis yang isinya sebagian besar adalah bohong &
penulisnya tidak jelas (tergolong ’spam’), misalnya soal isu mie instan yang
dilapisi lilin, padahal setahu saya, itu sama sekali tidak benar.
Kalau betul begitu, maka di air rebusan mie instan ketika dimasak akan
‘mengapung’ lilin cair. Juga, di daftar komposisi mi tidak dicantumkan apapun
yang berkaitan dengan lilin.
D.
Penyakit
Mengkonsumsi Mie Instan
Ada seorang
pramugari SIA (Singapore Air) yang setelah berhenti dan kemudian menjadi
seorang ibu rumah tangga, tidak memasak tetapi hampir selalu mengkonsumsi Mie
Instan setiap kali dia makan. Kemudian akhirnya menderita kanker dan meninggal.
Jika kita perhatikan Mie China yang berwarna kuning yang biasa ditemukan di
pasar, dari hasil pengamatan, mi yang belum dimasak tersebut akan terlihat
seperti berminyak. Lapisan minyak ini akan menghindari lengketnya mi tersebut
satu dengan lainnya. Mie Wonton yang masih mentah biasanya ditaburkan tepung
agar terhindar dari lengket. Ketika tukang masak akan memasak mi, dia
memasaknya pertama-tama dalam air panas, kemudian dibilas/ditiriskan dengan air
dingin sebelum dimasak dengan air panas lagi. Memasak dan meniriskan dengan
cara ini akan dapat menghindari lengketnya mi tersebut satu sama lainnya.
Tukang masak memberikan minyak dan saos pada mi tersebut agar tidak menjadi
lengket ketika akan dikonsumsi secara kering (tanpa kuah).
Aturan masak dalam membuat Spaghetti (Mie dari Italia), akan dibutuhkan minyak dan mentega yang ditambahkan terlebih dahulu pada air rebusan Spaghetti untuk menghindari lengketnya pasta tersebut. Berikut adalah yang harus diwaspadai tentang bahaya mie instant.
Aturan masak dalam membuat Spaghetti (Mie dari Italia), akan dibutuhkan minyak dan mentega yang ditambahkan terlebih dahulu pada air rebusan Spaghetti untuk menghindari lengketnya pasta tersebut. Berikut adalah yang harus diwaspadai tentang bahaya mie instant.
Ada
orang yang sekarang usianya sekitar 48 tahunan tapi sudah 4 tahun terakhir ini
kemana-mana membawa alat, maaf, sebagai pengganti anusnya, karena usus bawah
sampai dengan anus telah dipotong sebab sudah tidak bisa dipakai lagi pasalnya waktu
mahasiswa dengan alasan ekonomi mengonsumsi mie instant secara berlebihan
sehingga bagian usus yang dipotong tersebut adalah tempat mengendapnya bahan
pengawet yang selalu ada di setiap mie instant mungkin sejenis borax pengawet
untuk mayat (data menunjukan bahwa import borax dan sejenisnya sangat besar ke
Indonesia) dan walhasil menimbulkan pembusukan di tempat tersebut, semoga semua
pihak berhati hati dalam mengkonsumsi makanan seperti bakso, sosis, mie dll.
Ada lagi, orang yang pernah kena kanker getah bening (8 kelenjar getah bening kena), dan berobat selama hampir 1 tahun di Singapore menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997 (untung ditanggung kantor), akibat dia mengkonsumsi indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari(dengan alasan karena istrinya sibuk kerja). Menurut dokter yg mengobatinya, penyebab utamanya adalah pengawet yg ada di indomie dan korned tsb.
Seorang
bocah rutin mengkonsumsi mie instant setiap hari & hanya sedikit
mengkonsumsi nasi, setelah beberapa lama, keadaan tubuhnya berubah drastis
warna kulitnya mulai kekuningan badannya pun semakin kurus. Seorang ahli
menganjurkan kepada orang tuanya agar ia berhenti mengkonsumsi mie instantAda lagi, orang yang pernah kena kanker getah bening (8 kelenjar getah bening kena), dan berobat selama hampir 1 tahun di Singapore menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997 (untung ditanggung kantor), akibat dia mengkonsumsi indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari(dengan alasan karena istrinya sibuk kerja). Menurut dokter yg mengobatinya, penyebab utamanya adalah pengawet yg ada di indomie dan korned tsb.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Banyak
diantara masyarakat yang menyukai mie instan karena proses pembuatannya yang
sederhana dan
B. Saran
1. Tidak Menggunakan Kuah Rebusan Pertama
Banyak orang yang percaya
bahwa air rebusan pertama mi instant mengandung berbagai bahan pengawet yang
bisa membahayakan kesehatan tubuh bagi yang memakannya. Yang lumayan aman
adalah dengan mengonsumsi mie goreng instan karena tidak perlu menggunakan air
rebusannya. Jika makan mie rebus sebaiknya air pertama yang dipakai merebus
dibuang lalu isi air kembali untuk merebus ulang hingga matang.
2. Tidak Memakai Kecap dan Sambal Bawaan Mie
Instant
Kasus mie instan lokal kita di
luar negeri memperlihatkan adanya zat pengawet dalam kecap dan mungkin juga di
dalam saus sambal yang disisipkan dalam bungkus kemasan mi instan. Kurangnya
keterbukaan isi kandungan mie instan oleh perusahaan produsen membuat kita
khawatir. Dengan demikian siapkan selalu kecap dan saus sambal sendiri daripada
menggunakan kecap dan sambel bawaan mie instant.
3. Mengurangi Pemakaian Bumbu Terlampir
Biasanya ada bumbu serbuk
kering, bubuk lada dan minyak sayur untuk dicampur bersama dengan mie instant
yang sudah masak. Namun untuk lebih aman gunakan saja 50% sampai dengan 75%
bumbu-bumbu yang diberikan. Rasanya pun juga masih enak dan lama-lama bisa
terbiasa dengan rasa yang tidak terlalu kuat.
4. Jangan Memasak Berkali-Kali di Air Rebusan
Yang Sama
Biasanya pedagang penjaja mie
instant baik yang di gerobak dorong maupun yang berada di warung-warung
menggunakan panci yang sama dengan air rebusannya yang telah dipakai
berulang-ulang kali untuk merebus mie sehingga airnya terlihat sangat kental
dan keruh akan air bekas rebusan mie instan. Sebaiknya pilih tempat yang selalu
memasak dengan air baru atau minta rebus mienya dengan air yang baru.
5.Karena kandungan gizinya yang kurang
Penambahan sayuran sangat direkomendasikan.
Banyak jenis sayur dapat anda tambahkan bila hendak mengonsumsi mi instan.
Tetapi, jangan rebus terlalu lama karena zat gizi sayuran bisa hilang karena
rebusan air panas
No comments:
Post a Comment