Sunday, November 30, 2014

ISD Tugas 1


BATAM

Kota Batam adalah kota terbesar di Kepulauan Riau dan merupakan kota dengan populasi terbesar ke tiga di wilayah Sumatra setelah Medan dan Palembang. Batam terdiri dari tiga pulau, yaitu Batam, Rempang dan Galang yang dihubungkan oleh Jembatan Barelang. Batam merupakan sebuah kota dengan letak sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang cukup dekat dengan Singapura dan Malaysia. Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau. Beragam sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik, air dan gas, sektor perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor perdagangan dan jasa merupakan nadi perekonomian kota batam yang tidak hanya merupakan konsumsi masyarakat Batam dan Indonesia tetapi juga merupakan komoditi ekspor untuk negara lain. Keberadaan kegiatan perekonomian di Kota ini juga dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat.



Batam adalah kota pulau di wilayah barat Indonesia. Merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Pulau Batam sendiri memliki luas 415 km2. Tapi Otorita Batam telah memperluasnya dengan membangun jembatan penghubung ke beberapa pulau antara lain Pulau Rempang dan Galang. Jembatan penghubung itu namanya Jembatan Barelang (Batam, Rempang, Galang). Sehingga luas Batam kini menjadi 715 km2. (Lebih luas dibandingkan Singapura yang hanya 647 km2).
Pulau Batam sangat dekat dengan Singapura dan Malaysia, kira-kira hanya 45 menit hingga satu jam penyebrangan menggunakan ferry. Letak geografis inilah yang menjadi keunggulan kota berpenduduk 713.960 jiwa ini. Sehingga banyak perusahaan asing yang berkantor di Singapura tapi membangun pabriknya di Batam. Arus keluar masuk manusia dari kedua negara itu ke Batam juga sangat tinggi. Bahkan orang di Singapura terkadang ke Batam hanya untuk makan siang, lalu balik lagi ke negaranya.
Keuntungan Batam sebagai wilayah berkembang adalah terkait letak geografis berada di jalur perdagangan Selat Malaka yang sangat ramai dilalui kapal-kapal tanker maupun kapal barang. Jumlahnya mencapai ribuan dalam sebulan. Sehingga menjadikan Batam sangat cocok untuk pengembangan industri. Karena barang yang diproduksi di Batam lebih mudah dan murah diangkut ke Singapura untuk selanjutnya dikapalkan ke berbagai negara di seluruh dunia. Selain sebagai pusat industri, sektor jasa di Batam bertumbuh sangat pesat.

A.                Sejarah
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu.
Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam.
Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah kecamatan Batam yang merupakan bagian dari kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam.
Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Batam
https://eddymesakh.wordpress.com/diskusi/

No comments:

Post a Comment