Sunday, November 30, 2014

ISD Tugas 2



NEGARA BERKEMBANG

Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Karena tidak ada definisi tetap negara berkembang yang diakui secara internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara berkembang tersebut.
Sejumlah negara berkembang memiliki standar hidup rata-rata yang tinggi. Negara yang memiliki ekonomi yang lebih maju daripada negara berkembang lainnya, namun tidak sepenuhnya menampakkan tanda-tandanegara dikelompokkan dalam istilah negara industri.
Negara berkembang adalah negara yang dipahami negara yang sedang dalam pembanungan dalam hal pembangunan ekonomi, sosial dan politik memiliki tingkat yang relatif rendah.
            Negara berkembang ini merupakan istilah kolektif untuk negara-negara yang sedang berkembang namun bukan disebut dengan negara "miskin" atau negara mundur. Negara sebagai negara berkembang atau tidak, tergantung pada tolok ukur yang digunakan untuk mengukur pembangunan suatu negara apakah dilihat dari ekonomi, sosial maupun politiknya.




A.      Ciri-Ciri negara berkembang
Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia memiliki karakter atau ciri sebagai berikut:
1.   Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang umumnya 
    lebih tinggi dua hingga empat kali lipat dari negara maju. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan dan 
   budaya di negara berkembang yang berbeda dengan di negara maju. Hal tersebut dapat mengakibatkan 
   banyak masalah di masa depan yang berkaitan dengan makanan, rumah, pekerjaan, pendidikan, dan lain 
   sebagainya.
2.  Tingkat Pengangguran TinggiAkibat dari tingginya pertumbuhan penduduk mengakibatkan persaingan 
     untuk mendapatkan pekerjaan menjadi tinggi. Jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada kesempatan 
    lapangan kerja yang tersedia dan tungkat pertumbuhan keduanya yang tidak seimbang dari waktu ke 
    waktu.
3.     Tingkat Produktivitas RendahJumlah faktor produksi yang terbatas yang tidak diimbangi dengan jumlah 
     angkatan kerja mengakibatkan lemahnya daya beli sehingga sektor usaha mengalami kesulitan untuk 
     meningkatkan produksinya.
4.    Kualitas Hidup RendahAkibat rendahnya tingkat penghasilan, masyarakat mengalami kesulitan untuk 
    memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, dll. Banyak yang kekurangan gizi, tidak bisa baca 
     tulis, rentan terkena penyakit, dan lain sebagainya.
5.    Ketergantungan Pada Sektor Pertanian / PrimerUmumnya masyakat adalah bermata pencaharian petani    
     dengan ketergantungan yang tinggi akan hasil sektor pertanian.
6. Pasar & Informasi Tidak SempurnaKondisi perekonomian negara berkembang kurang berkompetisi 
   sehingga masih dikuasai oleh usaha monopoli, oligopoli, monopsoni dan oligopsoni. Informasi di pasar 
   hanya dikuasai oleh sekelompok orang saja.
7.   Tingkat Ketergantungan Pada Angkatan Kerja Tinggi. Perbandingan jumlah penduduk yang masuk dalam 
     kategori angkatan kerja dengan penduduk non angkatan kerja di negara sedang berkembang nilainya 
     berbeda dengan dengan di negara maju.
8.        Ketergantungan Tinggi Pada Perekonomian Eksternal Yang Rentan.

Contoh:
Indonesia sebagai negara berkembang masih merasakan tantangan berat di dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cukup tinggi serta penyebaran penduduk yang tidak merata di seluruh wilayah. Selain masalah tersebut, masalah lain yang perlu diperhatikan yaitu berkaitan dengan sosial budaya masyarakat, misalnya tingkat pengetahuan yang belum memadai terutama pada golongan perempuan, kebiasaan negatif yang berlaku di masyarakat, adat istiadat, perilaku dan kurangnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
Di negara-negara maju, terdapat unsur-unsur kebudayaan yang dapat mendukung tingginya status kesehatan masyarakat seperti pendidikan yang optimal, keadaan sosial-ekonomi yang tinggi dan kesehatan lingkungan yang baik. Sebaliknya di Negara berkembang seperti di Indonesia, unsur-unsur kebudayaan yang ada kurang mendukung pencapaian status kesehatan yang optimal. Unsur-unsur tersebut antara lain: kurangnya ilmu pengetahuan, pendidikan yang minim sehingga sehingga sulit menerima informasi-informasi dan teknologi baru. Masalah kesehatan masyarakat terutama di negara-negara berkembang, pada dasarnya menyangkut dua aspek utama. Yang pertama ialah aspek fisik, misalnya tersedianya sarana kesehatan dan pengobatan penyakit sedangkan yang kedua adalah aspek non-fisik yang menyangkut perilaku kesehatan. Faktor perilaku ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap status kesehatan individu dan masyarakat
Mengingat keadaan tersebut, perlu diperhatikan aspek sosial budaya masyarakat yang berkaitan dengan keadaan kesehatan di Indonesia. Sehingga kita dapat melihat penyakit atau masalah kesehatan tidak hanya dari sudut pandang gejala, sebab-sebabnya, wujud penyakit, obat dan cara menghilangkan penyakit, tetapi juga mengenai bagaimana hubungan sosial, budaya dan persepsi masyarakat dengan masalah yang dihadapi.
Pada abad ke-19 sejak pegobatan modern berkembang dengan penemuanpenemuan bakteri dan ditemukan mikroskop, para ahli menyimpulkan bahwa penyakit itu ada penyebabnya. Pengobatan modern atau medis banyak dianut orang karena pengobatan ini dilalui dengan proses diagnosa, dan dibantu melalui peralatanperalatan seperti mikroskop, rontgen, alat-alat bedah dan lain-lain untuk mendeteksi penyebab penyakit sebelum pasien diberi obat. Namun pengobatan modern tidak selamanya mampu menangani seluruh masalah kesehatan.

Sumber:
http://tasuahblog.blogspot.com/2013/01/negara-maju-berkembang.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37280/4/Chapter%20I.pdf

No comments:

Post a Comment