Peranan Pemuda dan Mahasiswa dalam Kemajuan
Bangsa
(Era Dahulu dan Era
Sekarang)
Masa depan
Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Bangsa ini. Kaum
Muda Indonesia adalah masa depan Bangsa ini. Karena itu, setiap pemuda
Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah
menyelesaikan pendidikannya merupakan factor-faktor penting yang sangat
diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga
mempertahankan kedaulatan Bangsa.
Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaultan bangsa ini tentu akan menghadapi banyak permasalahan, hambatan, rintangan dan bahkan ancaman yang harus dihadapi. Masalah-masalah yang harus dihadapi itu beraneka ragam. Banyak masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, masalah yang timbul sekarang maupun masalah yang timbul di masa depan negara kita. Dengan masalah-masalah yang sudah ada maupun yang akan datang, penting bagi rakyat Indonesia, terutama kaum pemuda dan mahasiswa untuk membiasakan diri dalam meningkatkan dan memperbaiki produktifitas kita sebagai Bangsa Indonesia
Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaultan bangsa ini tentu akan menghadapi banyak permasalahan, hambatan, rintangan dan bahkan ancaman yang harus dihadapi. Masalah-masalah yang harus dihadapi itu beraneka ragam. Banyak masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, masalah yang timbul sekarang maupun masalah yang timbul di masa depan negara kita. Dengan masalah-masalah yang sudah ada maupun yang akan datang, penting bagi rakyat Indonesia, terutama kaum pemuda dan mahasiswa untuk membiasakan diri dalam meningkatkan dan memperbaiki produktifitas kita sebagai Bangsa Indonesia
B. Peran
Pemuda dan Mahasiswa dalam Kemajuan Bangsa (Era Dahulu)
Di era
Reformasi, para pemuda khususnya mahasiswa selalu berperan dalam perubahan
negeri ini. Berbagai peristiwa besar identik dengan peran pemuda dan mahasiwa
didalamnya.
Dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, gerakan pemuda dan mahasiswa sering menjadi tombak perjuangan nasional. Beberapa Gerakan pemuda dan Mahasiswa yang dicatat di dalam sejarah adalah sebagai berikut :
Dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, gerakan pemuda dan mahasiswa sering menjadi tombak perjuangan nasional. Beberapa Gerakan pemuda dan Mahasiswa yang dicatat di dalam sejarah adalah sebagai berikut :
1. Budi
Utomo
2. Sumpah
Pemuda
3. Perhimpunan
Indonesia
4. Peristiwa
Rengasdengklok
Gerakan perjuangan pemuda dan
mahasiswa sebagai control pemerintahan dan control social terus berkembang
pesat, hingga terjadi Tragedi Trisakti yang merupakan gerakan perjuangan pemuda
dan mahasiswa. Gerakan ini menuntut reformasi perubahan pemerintahan yang KKN (
korupsi, kolusi dan Nepotisme ) dan memaksa Presiden Soeharto untuk turun dari
jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Sejarah panjang gerakan pemuda
dan mahasiswa merupakan salah satu bukti eksistensi dan tanggung jawab sebagai
rakyat Indonesia dalam memberikan perubahan dan memperjuangkan kepentingan
rakyat Indonesia. Pada zaman dahulu sebelum kemerdekaan ditegakkan di negara
kita, peranan para mahasiswa dan para pemuda Indonesia sangat penting untuk
kemajuan bangsa. Khusunya untuk terselenggaranya kemerdekaan bangsa ini. Bahkan
sampai setelah kemerdekaan negara kita dikumandangkan, para pemuda dan para
mahasiswa tetap ikut serta dalam memajukan negara. Kepedulian mereka terhadap
kondisi negara yang saat itu dalam masa penjajahan sangatlah tinggi demi
kemajuan negara.
Seperti yang
kita lihat pada zaman penjajahan. Karena pada zaman penjajahan para pemuda rela
mengorbankan seluruh jiwa dan raga demi mempertahankan bangsa indonesia dari
tangan penjajah. Dengan berdirinya organisasi-organisasi pemuda seperti Boedi
utomo. Trikora dharma, Jong java dsb, merupakan salah satu bukti kepedulian
para pemuda demi kemajuan bangsa. Pada dasarnya organisasi pemuda bersifat
lokal kemudian berdiri PPPI yang merupakal awal lahirnya sumpah pemuda dengan
adanya sumpah pemuda maka seluruh pemuda yang ada di indonesia menjadi bersatu
dan sulit untuk di serang oleh musuh. Dan dengan kegigihan para pemuda maka
pada tanggal 17 agustus 1945 , di kumandangkannya proklamasi kemerdekaan
indonesia yang di bacakan oleh soekarno dan M. Hatta. Di jalan Pegangsaan Timur
Nomor 56 yaitu di rumah soekarno. Walupun banyak tantangan yang harus ditempuh
oleh para pemuda tetapi mereka tetap berusaha keras supaya bangsa indonesia
bebas dari penjajahan dan rakyat indonesia tidak lagi menderita seperti waktu
adanya penjajahan oleh bangsa lain. Setelah di proklamasikan kemerdekaan
indonesia , para pemuda mulai melakukan pemberontakan di berbagai wilayah dan
mengusir para penjajah dan merebut wilayah-wilayah dari tangan para penjajah,
akhirnya bangsa indonesia bersih dari jajahan bangsa lain
Namun karena
zaman sudah berbeda peranan seorang pemuda dan mahasiswa saat ini yaitu adalah
dengan memperteguh penanaman nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan
sehari-hari. Karena saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai meninggalkan dan
bahkan melupakan nilai-nilai pancasila, yang notabene menjadi ideologi dan jati
diri bangsa Indonesia, seolah –olah sudah tidak lagi mewarisi semangat
nasionalisme yang dimiliki pemuda pada zaman dulu. Hal ini disebabkan arus
teknologi yang semakin canggih, sehingga membuat para pemuda saat ini terlena
lupa akan tugas sebagai pemegang estafet pembangunan masa depan. Dan ada banyak
yang menjadi pemicu lunturnya semangat kebangsaan yang merupakan warisan para
pendahulu salah satunya adalah kejenuhan para pemuda dalam memandang wacana
kebangsaan yang di kumandangkan elite politik di indonesia. Sebab lainnya
adalah tidak adanya kepercayaan dari golongan tua kepada golongan muda untuk
mengadakan transfer ilmu, pengalaman dan kewenangan.
Sealin itu peniruan gaya hidup kebarat-baratan merupaka salah satu dampak yang kini menyerang banyak dari saudara-saudara kita yang mabuk-mabukan, terlibat di dunia malam bahkan kasus narkoba. Gaya hidup seperti inilah yang dapat merusak generasi muda. Selain itu kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waku dengan kegiatan yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat hiburan malah disukai oleh mahasiswa. Bila generasi muda menjadi rusak, bisa-bisa negara kita di jajah lagi oleh bangsa lain. Sekarang saja sudah terlihat dengan banyaknya kekeyaan bangsa indonesia yang digerogotin oleh bangsa lain di tambah hutang indonesia kepada bangsa lain semakin banyak saja.
Sealin itu peniruan gaya hidup kebarat-baratan merupaka salah satu dampak yang kini menyerang banyak dari saudara-saudara kita yang mabuk-mabukan, terlibat di dunia malam bahkan kasus narkoba. Gaya hidup seperti inilah yang dapat merusak generasi muda. Selain itu kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waku dengan kegiatan yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat hiburan malah disukai oleh mahasiswa. Bila generasi muda menjadi rusak, bisa-bisa negara kita di jajah lagi oleh bangsa lain. Sekarang saja sudah terlihat dengan banyaknya kekeyaan bangsa indonesia yang digerogotin oleh bangsa lain di tambah hutang indonesia kepada bangsa lain semakin banyak saja.
Oleh karena
itu, para generasi muda sekarang harus dapat menyikapi perkembangan yang
terjadi di dunia, selalu mengambil sisi positif, dan meninggalkan sisi
negatifnya. Memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun Negara Indonesia
yang mandiri, bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya, dapat
berpikir Rasional, Demokratis, dan Kritis dalam menuntaskan segala masalah yang
ada di Negara kita. Dengan cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa
Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan antar
agama, ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi perpecahan
ataupun perselisihan antar bangsa Indonesia. Kecintaan bangsa kepada Negara
harus semakin erat dan semakin tinggi rasa bangga yang tertanam pada jiwa-jiwa
bangsa Indonesia terhadap negara sendiri. Walaupun masih ada beberapa pemuda
yang tidak memiliki rasa tersebut dan cenderung tidak lebih mencintai Negaranya
sendiri tapi sekarang saatnya pemuda dan mahasiswa harus memiliki jiwa bangga
dan cinta menjadi warga Indonesia, yang dapat di eksplore ke Negara-negara
lain. Bukan hanya dalam bentuk demo yang berujung anarkis dan perusakan
infastruktur atau hal-hal yang merusak citra bangsa Indonesia. Namun dibuktikan
dengan hal-hal yang positif dan nyata bahwa negara Indonesia adalah negara
cinta damai, terpelajar, dan Negara maju. Karena mahasiswa selalu menjadi
bagian dari perjalanan sebuah bangsa, baik sebagai pelopor, penggerak bahkan
sebagai pengambil keputusan. Mahasiswa itu mempunyai pemikiran yang kritis
terhadap masalah yang ada disekitar, mengangkat realita sosial yang terjadi di
masyarakat, dan bisa juga memperjuangkan aspirasi masyarakat.
C. Peran
Pemuda dan Mahasiswa dalam Kemajuan Bangsa (Era Sekarang)
Generasi muda
adalah generasi harapan bangsa. Pernyataan ini akan sangat membanggakan bagi
masyarakat Indonesia apabila dapat menjadi kenyataan. Akan tetapi, faktanya
membuktikan bahwa generasi muda di Indonesia saat ini cenderung mengkhawatirkan
perilakunya bagi kelanjutan masa depan bangsa ini. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya kasus yang terjadi pada generasi muda antara lain kasus narkoba,
kejahatan, pergaulan bebas dan lain sebagainya. Peranan pemuda dan mahasiswa
tentunya masih sangat diperlukan untuk regenerasi dalam mewujudkan dan
melanjutkan cita-cita bangsa ini yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan
terdahulu. Peranan pemuda dan mahasiwa terlihat sudah mulai terarah ke gerakan
pemuda dan mahasiswa pada zaman reformasi. Bisa kita lihat pada peristiwa
Kenaikan BBM kemarin. Unjuk rasa pemuda dan mahasiswa terlihat anarkis. Jika
Kenaikan Harga BBM benar-benar terjadi, bisa saja unjuk rasa pemuda dan
mahasiswa menjadi unjuk rasa besar-besaran, seperti Tragedi Trisakti pada zaman
reformasi.
Dilihat dari segi positifnya, peranan pemuda terhadap kemajuan bangsa sudah membaik, misalnya dengan memenangkan kompetisi antar negara. Dengan pemuda menjadi pemenag atau hanya berpartisipasi, itu sudah menjadi peranan dalam kemauan bangsa.
Dilihat dari segi positifnya, peranan pemuda terhadap kemajuan bangsa sudah membaik, misalnya dengan memenangkan kompetisi antar negara. Dengan pemuda menjadi pemenag atau hanya berpartisipasi, itu sudah menjadi peranan dalam kemauan bangsa.
“Beri aku
sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia”, itulah perkataan founding father
Presiden Pertama Indonesia yang menegaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam
kemajuan bangsa dan Negara. Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas
pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara.
Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan
negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing,
mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda
juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change,
moral force and social control sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi
masyarakat. Dalam sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia, pemuda
selalu mempunyai peran yang sangat strategis di setiap peristiwa penting yang
terjadi. Ketika memperebutkan kemerdekaan dari penjajah belanda dan jepang kala
itu, ketika menjatuhkan rezim Soekarno (orde lama), hingga kembali menjatuhkan
rezim Soeharto (orde baru), pemuda menjadi tulang punggung bagi setiap
pergerakan perubahan ketika masa tersebut tidak sesuai dengan keinginan rakyat.
Pemuda akan selalu menjadi People make history (orang yang membuat sejarah) di
setiap waktunya. Pemuda memang mempunyai posisi strategis dan istimewa. Secara
kualitatif, pemuda lebih kreatif, inovatif, memiliki idealisme yang murni dan
energi besar dalam perubahan sosial dan secara kuantitatif, sekitar 30-40 %
pemuda dari total jumlah penduduk Indonesia dalam kisaran umur 15-35 tahun dan
akan lebih besar lagi jika kisaran menjadi 15-45 tahun.
Saya melihat bahwa pemuda akan lebih bersifat kreatif untuk melakukan pergerakan ketika kondisi atau suasana di sekitarnya mengalami kerumitan, terdapat banyak masalah yang di hadapi yang tidak kunjung terselesaikan.
Saya melihat bahwa pemuda akan lebih bersifat kreatif untuk melakukan pergerakan ketika kondisi atau suasana di sekitarnya mengalami kerumitan, terdapat banyak masalah yang di hadapi yang tidak kunjung terselesaikan.
Di satu sisi,
ketika suasana di sekitarnya terlihat aman dan tentram tidak ada masalah serius
yang dihadapi, pemuda akan cenderung diam/pasif, tidak banyak berbuat, lebih
apatis dan mempertahankan kenyamanan yang dirasakan. Padahal baik dalam kondisi
banyak permasalahan ataupun kondisi tanpa masalah serius, pemuda dituntut lebih
banyak bergerak dalam membuat perubahan yang lebih baik, lebih produktif dan
lebih kreatif dalam memikirkan ide-ide perubahan untuk bangsa yang lebih baik.
Saya melihat kondisi pemuda Indonesia saat ini, mengalami degradasi moral,
terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pemuda.
Tataran moral, sosial dan akademik, pemuda tidak lagi memberi contoh dan
keteladanan baik kepada masyarakat sebagai kaum terpelajar, lebih banyak yang
berorientasi pada hedonisme (berhura-hura), tidak banyak pemuda yang peka
terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini, dalam urusan akademik pun banyak
mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka adalah insan akademis yang dapat
memberikan pengaruh besar dalam perubahan menuju kemajuan bangsa. Sebagai
seorang pemuda menjadi kebanggan tersendiri bagi saya lahir di hari “Sumpah
pemuda” 28 Oktober 1990 silam. Terlahir di hari “Sumpah pemuda” memberi saya
motifasi luar biasa untuk memberi kontribusi besar dalam pembinaan pemuda dan
ini saatnya bekerja untuk Indonesia menuju kemajuan bangsa yang lebih baik.
Dengan melihat degradasi moral dikalangan pemuda Indonesia saat ini membuat
saya berperan aktif dalam pembinaan moral dikalangan pemuda/pelajar Makassar.
Melalui proses mentoring dengan pendekatan nilai-nilai rohani dalam
penggabungan tiga aspek kecerdasan manusia (IQ, SQ, EQ). Semoga ini menjadi
tahap awal dalam membentuk generasi mudah yang berguna bagi nusa dan bangsa.
D. PERAN
SERTA MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA
Generasi muda
merupakan salah satu pilar penting penentu bangsa. Artinya, generasi muda
memiliki tanggung jawab yang sama dengan elemen masyarakat lainnya untuk ikut
mewujudkan kehidupan sadar hukum dan menghargai pranata hukum konstitusi yang
berlaku di masyarakat. Tulang punggung perubahan itu ada di tangan pemuda,
khususnya mahasiswa disini karena mahasiswa secara strata sosial diyakini
setiap orang dapat dipercaya dan memiliki capital intelektual dan sosial lebih
baik dibandingkan dengan cluster pemuda lainnya yang tak bergelar mahasiswa.
Kurang tepat rasanya jika kita sebagai mahasiswa hanya memiliki cita-cita yang
orientasinya terlalu egosentris, belajar yang baik, dapat gelar cum laude,
lulus cepat dengan segudang prestasi akademik, lalu cari kerja, nikah, punya
anak, ingin punya rumah yang besar dan bagus, lalu di kala tua hidup dengan
nyaman tanpa gangguan. Egois sekali rasanya kalo kita memiliki cita-cita
seperti itu tanpa punya cita-cita untuk bisa berkontribusi bagi proses
perbaikan nasib bangsa ini, tanpa berpikir untuk bisa hidup bermanfaat bagi
masyarakat Indonesia secara luas. Tidak salah memang, tapi kurang tepat untuk
kondisi negara kita saat ini yang sedang carut marut, bangsa ini butuh bahan
bakar dan bahan bakar itu ada dalam diri mahasiswa. Percayalah bahwasanya
proyek kebangkitan bangsa ini akan dipelopori oleh kaum intelektual mahasiswa,seperti
sejarah yang terus berulang dari masa ke masa.
Peran
mahasiswa sebaiknya dalam membangun proyek kebangkitan bangsa adalah mengisi
pembangunan, melakukan social control terhadap kebijakan pemerintah, dan
melakukan pengabdian pada masyarakat. Mengisi pembangunan misalnya adalah
dengan cara belajar dengan baik di kampus, ikut lomba sana-sini, membuat suatu
penelitian atau temuan-temuan baru yang dapat menjawab permasalahan yang ada.
Mengisi pembangunan dengan intellectual capital yang mahasiswa seharusnya
miliki. Melakukan social control terhadap segala kebijakan pemerintah, namun
ketika mahasiswa berbicara sebagi agen of control ada sekian konsekuensi yang
menghadang baik berupa tekanan, ancaman maupun bentuk lain dan sejenis,
walaupun demikian bukan berarti konsekuensi semacam ini lantas mampu
menyurutkan mahasiswa dalam cita-citanya yang mulia selama mahasiswa memahami
perannya sebagai agen of control. Mahasiswa adalah salah satu kelompok elit
dalam masyarakat yang masih memiliki idealisme yang tinggi, dikarenakan posisi
mahasiswa sebagai cluster penerus bangsa yang sanggat dihapkan mampu membawa
perubahan maka tidaklah bijak apabila mahasiswa hanya diam ketika melihat
kesewenang-wenangan baik dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak non pemerintah,
dalam konteks ini mahasiswa haruslah mampu menempatkan diri sesuai dengan
fungsi sosialnya secara tepat walapun mahasiswa seakan-akan terpisah dari jenis
masyarkat lainnya tetapi sejatinya mahasiswa tetap terikat dengan fungsi-fungsi
sosialnya, maka mahasiswa haruslah mampu menjadi suatu cluster masyarakat yang
mampu membaca kebenaran secara proporsional, ketika pemerintah misalnya benar
dalam kebijakannya maka mahasiswa harus berani memuji keberhasilan pemerintah
dan sebaliknya ketika pemerintah mengambil keputusan yang menyudutkan rakyat
maka mahasiswa harus berada di barisan depan perjuangan. Tetapi sekali lagi
bahwa mahasiswa haruslah mehamami perannya secara utuh dan mendalam karena
dinamika saat ini cenderung merujuk pada jenis mahasiswa yang egois, yang hanya
menganggap diri mereka sebagai cluster tersendiri dari masyarakat yang sedikit
atau bahkan sama sekali memeliki ikatan fungsi-fungsi sosial tertentu, sehingga
yang terjadi beberapa tahun terakhir mahasiswa kehilangan jatidirinya hal ini ditandai
dengan teriakan-teriakan mahasiswa yang kurang mengena dan kontekstual dengan
kebutuhan dan harapan masyarakat, kecenderungan yang terjadi adalah mahasiswa
membawa kepentingan kelompok, kepentingan cluster tertentu, maupun yang paling
parah suara mereka adalah suara hasil provokasi yang terkadang kurang mendasar
serta difrent orientation.
Melakukan
pengabdian yang rutin dan massive kepada masyarakat luas. Penyuluhan-penyuluhan
telah banyak digalakkan di desa-desa sebagian lingkar kampus bahkan desa di
seluruh pelosok di Indonesia, namun sayang kesadaran semacam ini hanya dimiliki
oleh segelintir mahasiswa, sebuah pekerjaan rumah yang cukup rumit sebenarnya
bagi bangsa Indonesia namun harapan selalu muncul seiring dengan munculnya
generasi baru mahasiswa Indonesia. Tidak bisa dipungkiri tampilnya mahasiswa
sebagai genarasi pengapdi adalah peranan mahasiswa yang paling diharapkan
segera muncul namun, kondisi setelah perang kemerdekaan menunjukan progress
kearah sebaliknya, mahasiswa era modern cenderung apatis dengan kondisi
masyarakat walupun memang ada sebagain kecil mahasiwa yang begitu peduli dengan
kondisi masyrakat, hal ini amatlah ketika kita bandingkan dengan konteks
mahasiswa pada zaman kemerdekaan yang tidak hanya menyuarakan pembelaan terhadap
kepentingan masyarakat tetapi mereka sekaligus menjadi barisan depan yang
melalukan perubahan baik berupa pemikiran maupun pratik nyata, dan terbukti
Indonesia mampu terbebas dari belenggu penjajahan, maka tiada yang lebih bijak
ketika mahasiswa dengan sekian kondisinya terus memegang cita-cita sebagai
suatu cluster intelektual yang senantiasa bertangungjawab dengan kondisi
sosial-kemasyarakatan. Dengan memahami secara bijak akan peran mahasiswa,
kebangkitan bangsa ini tak akan lama lagi kita raih. Mengisi pembangunan,
melakukan control social terhadap kebijakan pemerintah, dan pengabdian
masyarakat adalah peran-peran mahasiswa unggulan yang dibutuhkan dengan segera
saat ini. Mahasiswa harus dapat memerankannya secara proporsional, adil, arif
dan bijak tanpa hanya mengambil satu peran saja dan menggugurkan peran-peran
lainnya. Saat ini yang paling dibutuhkan adalah mahasiswa-mahasiswa dengan
semangat juang tinggi dalam mengoptimalkan kemerdekaan sehingga mahasiswa
Indonesia menjadi mahasiswa seutuhnya yang tidak hanya berani menyuarakan saja
tanpa berani mengambil tidakan nyata. Dengan demikian mahasiswa Indonesia mampu
benar-benar menjadi pioner pembangunan bangsa.
Sumber:
No comments:
Post a Comment